Sahroni Minta Polri All Out usut Kasus Karhutla: Tak Mungkin Murni Faktor Cuaca

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni
Sumber :
  • DPR RI

JakartaWakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menelusuri diduga pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera. Menurut dia, tidak salah apabila Indonesia dianggap sudah memasuki fase darurat kebakaran hutan dan lahan.

Kebakaran Permukiman Warga, Perjalanan KRL Manggarai-Tanah Abang Terganggu

Apalagi, dampak kabut asap yang muncul di Kalimantan dan Sumatera ini menyebabkan banyak sekolah menerapkan belajar daring. Bahkan, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mengeluh juga terkait kualitas udara yang menurun dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

“Apapun perdebatannya. Yang jelas, faktanya titik api memang sudah ada di mana-mana. Make sense kalau situasi saat ini, Indonesia dianggap sudah memasuki fase darurat karhutla,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Rabu, 11 Oktober 2023.

KNKT Ungkap Mobil Listrik Berisiko Terbakar saat Naik Kapal Laut

Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut yang terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019). Kebakaran hutan dan lahan itu menyebabkan kabut asap.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Maka dari itu, Anggota Fraksi Partai NasDem ini meminta kepolisian agar bertindak cepat dan tegas untuk menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan. Karena, kata dia, banyak titik api yang terjadi tidak semuanya akibat faktor alam atau murni cuaca.

20 Unit Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk di Johar Baru

“Saya minta polisi dan segenap petugas terkait tindak tegas dan tangkap para pelaku-pelaku karhutla, ungkap juga siapa yang memerintah mereka. Karena saya yakin, tidak semua (karhutla) terjadi murni akibat faktor iklim saja,” ujarnya.

Karhutla di Sumsel

Photo :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

Jadi, kata dia, Polri harus mengungkap siapa perusahaan yang diduga menjadi beking atas munculnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut. Jangan sampai, lanjut Sahroni, kebakaran hutan dan lahan ini dijadikan sebagai agenda tahunan di Indonesia.

“Cari tidak hanya pembakarnya, tapi juga perusahaan bekingnya. Pasti ada beberapa oknum yang memanfaatkan kemarau ini, dengan memantik api untuk kepentingannya. Dari yang sudah-sudah, biasanya untuk pembukaan lahan. Ini harus all out agar kebakaran hutan tidak jadi agenda tahunan kita,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya