Sahroni Minta Polri All Out usut Kasus Karhutla: Tak Mungkin Murni Faktor Cuaca
- DPR RI
Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menelusuri diduga pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera. Menurut dia, tidak salah apabila Indonesia dianggap sudah memasuki fase darurat kebakaran hutan dan lahan.
Apalagi, dampak kabut asap yang muncul di Kalimantan dan Sumatera ini menyebabkan banyak sekolah menerapkan belajar daring. Bahkan, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mengeluh juga terkait kualitas udara yang menurun dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
“Apapun perdebatannya. Yang jelas, faktanya titik api memang sudah ada di mana-mana. Make sense kalau situasi saat ini, Indonesia dianggap sudah memasuki fase darurat karhutla,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Maka dari itu, Anggota Fraksi Partai NasDem ini meminta kepolisian agar bertindak cepat dan tegas untuk menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan. Karena, kata dia, banyak titik api yang terjadi tidak semuanya akibat faktor alam atau murni cuaca.
“Saya minta polisi dan segenap petugas terkait tindak tegas dan tangkap para pelaku-pelaku karhutla, ungkap juga siapa yang memerintah mereka. Karena saya yakin, tidak semua (karhutla) terjadi murni akibat faktor iklim saja,” ujarnya.
Jadi, kata dia, Polri harus mengungkap siapa perusahaan yang diduga menjadi beking atas munculnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut. Jangan sampai, lanjut Sahroni, kebakaran hutan dan lahan ini dijadikan sebagai agenda tahunan di Indonesia.
“Cari tidak hanya pembakarnya, tapi juga perusahaan bekingnya. Pasti ada beberapa oknum yang memanfaatkan kemarau ini, dengan memantik api untuk kepentingannya. Dari yang sudah-sudah, biasanya untuk pembukaan lahan. Ini harus all out agar kebakaran hutan tidak jadi agenda tahunan kita,” pungkasnya.