Firli Bahuri Bantah Terima Uang Serupiah Pun, Eks Penyelidik KPK: Mungkin Bentuknya Dolar

Mantan Penyelidik KPK, Aulia Postiera
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Abraham Samad Speak Up

Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah melakukan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Dia juga membantah isu telah menerima uang Rp 1 miliar dalam bentuk dolar Singapura untuk menutup kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Mengenai bantahan itu, eks penyelidik KPK Aulia Postiera mengaku punya pendapat tersendiri. Dari hasil analisa, dia menduga pemerasan itu benar terjadi.

"Kalau menurut saya ya, saya pribadi, pendapat ya saya yakin itu (dugaan pemerasan) terjadi. Saya sampaikan di forum ini karena ini pendapat, opini saya, kita kan sebagai penyelidik membangun hipotesis, kita biasa analisis," ucap Aulia seperti dikutip dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa, 10 Oktober 2023.

Ketua KPK Firli Bahuri saat jumpa pers di Gedung Merah Putih, Kamis 5/9

Photo :
  • KPK

"Kalau bocoran (soal dugaan pemerasan) enggak sih. Kita menganalisis, informasi yang masuk, kita menganalisis," sambungnya.

Aulia lantas menyinggung soal track record atau rekam jejak Firli Bahuri sejak menjadi Deputi Penindakan hingga menjabat Ketua KPK saat ini. 

Kata dia, Firli tak terlepas dari berbagai pelanggaran meski telah menduduki jabatan sebagai Ketua KPK. Adapun pelanggaran yang diduga dilakukan Firli salah satunya bertemu dengan pihak berperkara yakni Lukas Enembe.

"Saat menjadi pimpinan KPK, masih terjadi lagi pelanggaran-pelanggaran di antaranya itu soal helikopter, bapak tentu masih ingat. Terus ada juga pelanggaran terkait dengan bertemu pihak berperkara, pernah bertemu Lukas Enembe. Padahal kan pimpinan KPK tidak boleh bertemu dengan pihak berperkara dengan alasan apapun. Tapi, dia punya argumentasi lain," ungkapnya.

Jadi Utusan Khusus Presiden, Istri Raffi Ahmad Boleh Terima Endorse? KPK Jawab Begini

"Ada juga kasus ESDM yang sempat viral, bapak dan kawan-kawan melaporkan dulu ke Dewas dan ke Polda Metro. Lalu saat ini kita dapat informasi kemarin Pak Syahrul Yasin Limpo diperiksa Polda terkait dugaan pemerasan," sambung Aulia.

Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • Istimewa
Diingatkan KPK Buat Lapor Harta Kekayaan, Begini Respons Raffi Ahmad

Jika melihat track record Firli Bahuri ditambah bantahan Firli Bahuri, Aulia punya persepsi sendiri. Mungkin, kata dia, Firli tak menerima uang rupiah, tapi bisa jadi yang diterima dalam bentuk dolar.

"Kemarin dia membantah, membantah tidak menerima serupiah pun. Mungkin benar enggak menerima serupiah, mungkin bentuknya dolar kali pak. Ini dugaan ya pak," pungkas Aulia.

Jaksa Dakwa Eks Sekretaris Basarnas Rugikan Negara Rp20,4 Miliar

Sebelumnya diberitakan, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa dirinya tak pernah meminta dana, ataupun melakukan pemerasan terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam penanganan dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI ketika masih dalam proses penyelidikan.

Dia bahkan menjelaskan bahwa banyak pihak yang mencatut nama lembaga antirasuah beserta pimpinannya.

"Beberapa waktu lalu saya cek dengan Mas Ali, beberapa kali terjadi penyalahgunaan foto mengatasnamakan pimpinan KPK dan menghubungi kepala daerah bahkan menteri untuk meminta sesuatu," ujar Firli Bahuri di gedung merah putih KPK, Kamis 5 Oktober 2023.

Firli menjelaskan kalau dirinya hanya kenal dengan Menteri Syahrul Yasin Limpo di Kementan RI.

Dia juga membantah kalau dirinya telah menerima dana sebanyak Rp 1 Miliar yang ditukarkan ke dolar Singapura untuk menutup kasus dugaan korupsi di Kementan.

"Saya kira nggak ada orang-orang menemui saya, apalagi ada isu sejumlah 1 miliar. Saya pastikan nggak ada. Bawanya berat itu. Kedua, siapa yang mau kasih itu," kata dia.

Firli memberikan sebuah klaim kalau dirinya tidak pernah berhubungan dengan orang-orang yang berperkara di KPK. Hal itu dikatakan Firli kalau dia tidak pernah melakukan pemerasan dalam pengusutan korupsi di Kementan.

"Kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak apalagi meminta sesuatu apalagi disebut dengan pemerasan. Saya katakan tidak pernah," bebernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya