Dialog Lintas Iman Tokoh Agama Digelar Berani, Untuk Perkuat Toleransi
- Istimewa
Jawa Tengah – Dialog lintas iman digelar di Jawa Tengah, dalam rangka memperkuat toleransi. Digelar oleh DPW Badan Persaudaraan Antariman (Berani) Jawa Tengah. Gus Yusuf Chudlori dan Ketua Umum DPP Berani sekaligus menerima ikrar kebangsaan dari tokoh lintas iman yang hadir.
Gus Yusuf mengatakan, beragamnya masyarakat Indonesia adalah kekuatan yang harus terus dipupuk dalam rangka menjaga kerukunan.
“kekuatan kita ada keberagaman. Dialog lintas iman seperti ini adalah waktu yg sangat baik untuk dapat memupuk semangat kerukunan,” ujar Gus Yusuf.
Lebih lanjut, Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jawa Tengah, memaparkan kalau PKB adalah lahir dari NU. Dimana keberagaman yang diperjuangkan. Keberagaman ini yabng menjadi idiologi dalam menjaga NKRI dari intoleransi.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Berani, Lorens Manuputty, menyambut baik digelarnya dialog semacam ini dan bisa digelar di Jawa Tengah. Kata Lorens kegiatan ini merupakan rutin dilakukan untuk mempererat silaturahmi antar umat bangsa.
“Kita menyadari kata kerukunan saat ini diperlukan, mengapa? Karena jelang Pemilu selalu saja antar umat beragama ada pihak yang mau dibentrokkan,” terangnya.
Hadir juga yakni Sutrarta dari Budha, Ida Bagus dari PHDI, Pdt Musa dari Perwakilan Kristen, tokoh-tokoh lintas iman dari Gereja Imanuel Blenduk, Christina Nanik Supriyati perwakilan dari Katolik sepakat bahwa keberagaman adalah kekuatan yang dimiliki dan Di semarnag secara khusus dan Jawa Tengah secara umumnya jauh dari isu-isu intoleransi.
Lina Arliana, pengurus DPW Berani Jateng yang juga perwakilan muslim, mengatakan dengan forum ini maka menjadi momentum untuk saling bersama-sama. Saling merangkul dan membangun kebersamaan antar umat beriman.
“Acara ini meminimalisir gesekan atar umat. Kita berupaya berjuang untuk terus memupuk semangat persatuan,” tuturnya.
Ketua DPP Berani bidang OKK, CL Tindra Matutino Kinasih, mengatakan kalau ini harus menjadi tradisi. Sebagai putra asli Semarang yang kini besar di Ambarawa, ia melihat dialog semacam ini adalah tradisi yang dilakukan Gus Dur dahulu.
“Sebagai kader PKB yang bukan berasal dari Kalangan NU namun berasal dari Latar Belakang Katolik, cita-cita ideologis PKB yang bersumber dari nilai-nilai keberagaman Gus Dur,” terangnya.
Calon anggota legislatif PKB ini mengakui perjuangan akan keberagaman dan kesetaraan harus di perjuangkan melalui jalur politik. ”Kami punya visi untuk merekatkan toleransi beragama di Indonesia,” katanya.