Konflik Warga dan Perusahaan Sawit, Gubernur Kalteng: Saya akan Bela Kalian
- Didi Syachwani
Kalteng – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, telah memohon kepada Presiden Joko Widodo agar melakukan evaluasi perizinan semua perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayahnya.
Evaluasi ini menjadi penting karena masih ada banyak PBS yang belum memenuhi kewajiban menyediakan lahan plasma sebesar 20 persen dari luas Hak Guna Usaha (HGU) mereka untuk kepentingan masyarakat setempat.
"Peristiwa bentrok antara warga desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, yang sampai memakan korban jiwa, adalah salah satu bukti belum dilaksanakannya aturan pemerintah soal kewajiban plasma. Saya tidak ingin kejadian ini terulang kembali di Kalimantan Tengah," tegas Sugianto Sabran, di hadapan warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Senin (9/10/2023).
Sugianto hadir di Desa Bangkal pasca terjadinya konflik yang berujung dengan kematian warga di sana bernama Gijik (35), bersama ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, adalah dalam rangka silaturahmi, sekaligus untuk menenangkan perasaan keluarga korban dan warga di sana yang tengah berduka.
Baginya, penyediaan lahan plasma 20 persen itu adalah sebuah keharusan, sebab jika tidak, maka konflik antara warga dan pihak perusahaan perkebunan pasti akan terus terjadi.
"Saya tidak ingin konflik seperti ini terjadi lagi, karena itu dalam waktu dekat ini saya akan menghadap Bapak Presiden Joko Widodo, untuk meminta langsung kepada beliau agar melakukan evaluasi terhadap semua PBS yang ada di Kalimantan Tengah. Jika perlu Bapak Presiden tidak memperpanjang lagi izin bagi PBS yang tidak melaksanakan kewajiban plasma," ucap Sugianto.
Dan untuk lebih meyakinkan Presiden, rencananya ia akan membawa serta sejumlah perwakilan tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kalimantan Tengah, agar semuanya nanti bisa berbicara langsung menyampaikan persoalan yang ada akibat kelalaian PBS.
Sementara itu, terkait dengan peristiwa bentrok antara warga Desa Bangkal dengan aparat kepolisian beberapa waktu lalu, Gubernur Sugianto, menyampaikan ucapan duka citanya atas kematian salah seorang warga.
Ia berharap pihak keluarga dan warga bisa bersabar. Sugianto berjanji akan secepatnya menyelesaikan persoalan ini bersama ketua DAD, temasuk menjamin biaya pengobatan warga yang terluka dan sekarang tengah menjalani pengobatan di Banjarmasin.
"Tolong beri waktu saya bersama ketua DAD untuk bisa menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Percayalah pemerintah pasti akan membela rakyatnya. Saya akan bela kalian," tegasnya.
Dan terkait dengan 20 warga yang diamankan aparat, menurutnya, sekarang mereka sudah bebas dan sudah pula dikembalikan ke keluarga masing-masing. (Didi Syachwani/Kalteng)