Jadi Kaki Tangan Fredy Pratama, Ini Peran Zul Zivilia
- VIVA/Wahyu Firmansyah
Jakarta -- Vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia ternyata berperan jadi kurir narkoba di wilayah Sulawesi Selatan saat bergabung dengan jaringan gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.
“Jadi kaki tangannya Fredy Pratama. Dialah yang direkrut Fredy Pratama untuk jadi kurir di Sulawesi Selatan," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Jumat, 6 Oktober 2023.
Menurut Mukti, Zul sudah lumayan lama jadi kaki tangan dari Fredy Pratama. Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya ini mengatakan, Zul sudah mengedarkan sebanyak 30 kilogram sabu dan 23 ribu pil ekstasi. Dia masih menerima uang dari Fredy selama ditahan.
"Sudah lama ya, kurang lebih enam bulan sebelum (ditangkap) sudah jadi kaki tangannya Fredy Pratama," ujarnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia diperiksa Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri perihal kasus narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.
“Betul (Zul Zivilia diperiksa hari ini),” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Kamis 5 Oktober 2023.
Untuk diketahui, jaringan narkoba internasional kelas kakap lintas negara dengan bosnya yang bernama Fredy Pratama berhasil diungkap Polri.
Fredy Pratama punya beberapa nama samaran. Hal itu untuk mengelabui polisi. "Namanya Fredy Pratama alias Miming," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada kepada wartawan, Rabu, 13 September 2023.
Adapun nama samaran dari Fredy Pratama adalah The Secret, Cassanova, Air Bag hingga Mojopahit. Fredy Pratama mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand. Daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia Timur. Lantaran itu, Polri bekerja sama dengan polisi dari negara Thailand dan Malaysia.
Wahyu Widada mengatakan pihaknya menyita aset dari jaringan ini dengan nilai mencapai angka Rp10,5 triliun. Aset terdiri dari barang bukti maupun narkotika yang berhasil disita kalau diuangkan.
"Aset TPPU yang telah disita dan akan dikoordinasikan oleh Thailand adalah sebesar Rp 273,43 miliar dan tidak dikonversikan barbuk (barang bukti) narkoba dan aset TPPU nilainya cukup fantastis yaitu sekitar Rp 10,5 triliun selama 2020-2023," ucap dia kepada wartawan, Selasa 12 September 2023.