Targetkan Prevalensi Stunting Turun Jadi 17,8 Persen di 2023, Begini Strategi Pemerintah
- Direktorat P2PTM Kemenkes
Jakarta – Pemerintah menargetkan masalah stunting di Indonesia menurun hingga 3,8 persen poin di tahun 2023 ini. Dengan begitu, maka pada akhir tahun ini Prevalensi stunting nasional turun menjadi 17,8 persen.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi mengatakan perlu ada aksi serius untuk mencapai target penurunan stunting. Aksi percepatan penurunan stunting juga kata dia harus lebih ditingkatkan di tahun ini dan tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan Suprayoga Hadi saat sambutan pembukaan pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 pada Kamis, 5 Oktober 2023. Dalam Rakortek itu, pihaknya mengundang 14 Provinsi dan 288 Kabupaten/Kota ke Jakarta untuk menyinkronkan aksi dan meningkatkan akselerasi dalam penurunan stunting.
Adapun 288 kabupaten/kota ini berasal dari 12 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tinggi dan memiliki jumlah anak stunting paling banyak, serta 2 provinsi yang selama dua tahun 2021 dan 2022 prevalensi stuntingnya mengalami kenaikan.
"Kita berharap daerah-daerah ini dapat melipatgandakan aksi nyata agar akselerasi penurunan stunting tercapai dalam sisa waktu yang ada," kata Suprayoga Hadi di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Oktober 2023.
Suprayoga menyebut target nasional saat ini cukup berat sehingga tidak mungkin dilakukan dengan cara biasa. Dalam dua tahun ini, prevalensi stunting harus diturunkan sebesar 7,6 persen poin atau 3,8 persen poin setiap tahun.
Sejak tahun 2018, dia menyebut pemerintah terus menggencarkan program prioritas penurunan stunting. Hasilnya, pemerintah berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,2 persen poin, dari 30,2 persen pada 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.
Keberhasilan penurunan angka prevalensi stunting ini, sebanyak 2,6 juta anak bisa diselamatkan dalam empat tahun terakhir, dari 7,3 juta anak stunted pada tahun 2018 menjadi 4,7 juta anak pada tahun 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan angka stunting harus turun 3,8 persen poin pada akhir 2023 ini. Target yang sama juga harus dicapai pada tahun berikutnya 2024, sehingga target 14 persen akan tercapai.
Target penurunan 3,8% poin adalah angka yang tinggi, sehingga harus dicapai dengan kerja keras, karena selama empat tahun terakhir penurunan stunting rata-rata 2,3% poin per tahun.
“Maka semua unsur harus meningkatkan komitmen dan memperkuat aksi nyata. Di sinilah pentingnya Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) untuk meminta semua daerah yang datang memiliki terobosan yang tepat dalam penurunan stunting,” katanya.