Gong Perdamaian Nusantara Dibangun di Bima Jadi Simbol Persatuan dan Keberagaman
- Istimewa
Jakarta – Gong Perdamaian Nusantara, direncanakan untuk dibangun di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Ini menjadi simbol dari persatuan dalam keberagaman.
Itu dikatakan Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum. Dia mengatakan, pembangunan Gong Perdamaian ini menjadi kabar baik bagi warga di Kota Bima.
Untuk pembangunan itu, Pj Wali Kota Mohammad Rum, telah memastikan sejumlah sponsor proyek keberagaman budaya Indonesia. Pada Rabu kemarin, juga sudah bertemu dengan pihak sponsor yang siap membangun monumen yang menurutnya istimewa tersebut.
Gong ini akan menjadi satu-satunya monumen serupa dalam satu provinsi, dan Kota Bima terpilih sebagai lokasi pembangunannya.
"Alhamdulillah, sore ini saya dikunjungi oleh bu Susi dan Mr. Lee, keduanya berencana membangun Gong Perdamaian Nusantara di Kota Bima," ujar Mohammad Rum.
Pihak sponsor juga akan ke Bima, untuk melakukan survei lokasi pembangunan. Menurutnya, dengan adanya Gong Perdamaian ini juga akan menambah destinasi wisata yang ada di wilayah ujung Pulau Sumbawa tersebut. Dia meminta doa dari masyarakat agar pembangunan ini berjalan lancar.
"Dengan adanya gong ini, kami ingin memastikan bahwa Kota Bima adalah daerah yang mencintai perdamaian dan menghargai semua bangsa, terutama di Nusantara, tanpa memandang suku atau agama, tetap bersatu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelas Rum.
Keberagaman akan suku, ras dan agama, adalah tantangan bagi Indonesia yang terus harus dijaga. Maka menurutnya, Gong Perdamaian Nusantara ini menjadi lambang persatuan dan perdamaian dalam keragaman. Juga menjadi pengingat bahwa perbedaan jangan membuat kita terpecah belah.
Proyek ini adalah langkah menuju memperkuat semangat persatuan yang telah dimulai oleh para pemuda pada Sumpah Pemuda tahun 1928, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga persatuan dalam keragaman untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.Â
"Gong Perdamaian Nusantara akan menjadi simbol yang menginspirasi semua orang untuk merayakan persatuan dalam keberagaman," katanya.
Proyek Gong Perdamaian Nusantara ini kata Rum juga mencerminkan tekad pemerintah dan masyarakat Kota Bima dalam membangun kota mereka menjadi pusat budaya yang damai dan berpengaruh.Â
"Dengan pembangunan gong ini, Kota Bima akan semakin menonjol sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara," tambahnya.
Gong Perdamaian ini juga tidak sekedar sebagai destinasi baru wisata di Bima. Tetapi juga sebagai pesan penting bagi dunia dan Indonesia soal pentingnya menjaga perdamaian di tengah-tengah keberagaman.
"Pesan itu adalah bahwa persatuan, keragaman, dan perdamaian adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi di seluruh Nusantara, terlepas dari latar belakang suku, agama, atau budaya," ungkapnya.
Keberagaman adalah salah satu aset terbesar Indonesia, dan proyek ini adalah bukti konkret bahwa negara ini terus bekerja untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman tersebut.Â
Hal ini tidak hanya akan memperkokoh kesatuan bangsa, tetapi juga membantu menjaga perdamaian di tengah perbedaan.
"Semoga proyek pembangunan Gong Perdamaian Nusantara di Kota Bima berjalan dengan lancar, dan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk merayakan keragaman dan menjaga persatuan sebagai modal utama dalam membangun masa depan yang lebih baik," pungkasnya.