Zul Zivilia Mengaku Sudah Jujur ke Polisi Soal Fredy Pratama: Tahu, Kenal Lama

Zul Zivilia.
Sumber :
  • VIVA/Wahyu Firmansyah

Jakarta -- Vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia mengaku telah lama kenal dengan gembong narkoba jaringan internasionalFredy Pratama. Hal itu diungkapkan Zul setelah dirinya diperiksa hari ini.

Mantan Penyidik KPK Sebut Kortas Tipidkor Dibentuk sebagai Komitmen Polri Berantas Korupsi

“Kenal, kenal. Tahu, tahu. Kenal lama,” ucap Zul kepada wartawan, Kamis 5 Oktober 2023.

Hari ini Zul yang merupakan terpidana kasus narkoba itu diperiksa sebagai saksi. Menurut dia ada sekitar 30 pertanyaan dalam kapasitasnya sebagai saksi.

Polri Berhasil Ringkus Pengendali Pabrik Narkoba di Bali

“Saya sudah memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya dan sangat terang sekali tentang Fredy Pratama dan tidak ada satu pun yang saya tutup-tutupi untuk membantu mengungkap kasus Fredy Pratama ini,” katanya lagi.

Dirtipnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Yusril Didatangi Dubes Prancis, Bahas Pemindahan Penahanan Terpidana Mati Serge Atlaoui

Sebelumnya diberitakan, vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia diperiksa Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (BareskrimPolri perihal kasus narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.

“Betul (Zul Zivilia diperiksa hari ini),” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Kamis 5 Oktober 2023.

Untuk diketahui, jaringan narkoba internasional kelas kakap lintas negara dengan bosnya yang bernama Fredy Pratama berhasil diungkap Polri.

Fredy Pratama punya beberapa nama samaran. Hal itu untuk mengelabui polisi. "Namanya Fredy Pratama alias Miming," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada kepada wartawan, Rabu, 13 September 2023.

Adapun nama samaran dari Fredy Pratama adalah The Secret, Cassanova, Air Bag hingga Mojopahit. Fredy Pratama mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand. Daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia Timur. Lantaran itu, Polri bekerja sama dengan polisi dari negara Thailand dan Malaysia.

Wahyu Widada mengatakan pihaknya menyita aset dari jaringan ini dengan nilai mencapai angka Rp10,5 triliun. Aset terdiri dari barang bukti maupun narkotika yang berhasil disita kalau diuangkan.

"Aset TPPU yang telah disita dan akan dikoordinasikan oleh Thailand adalah sebesar Rp 273,43 miliar dan tidak dikonversikan barbuk narkoba dan aset TPPU nilainya cukup fantastis yaitu sekitar Rp 10,5 triliun selama 2020-2023," ucap dia kepada wartawan, Selasa 12 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya