JK Cerita Kondisi Cuaca: Dulu Panas Hanya di Padang Pasir, Sekarang Juga di Indonesia

Mantan Wapres Jusuf Kalla menghadiri acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zendy Pradana

JakartaMantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan saat ini Indonesia dalam kondisi yang sangat prihatin akibat cuaca panas yang berkepanjangan.

Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Hal tersebut diungkapkan Jusuf Kalla ketika berpidato di acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara yang digelar di Hotel Ritz Calton Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 4 Oktober 2023.

"Dunia ini sekarang penuh keprihatinan tentunya karena dunia berarti seluruh umat manusia. Karena seluruh umat manusia artinya seluruh agama, penganut agama mengalami keprihatinan dan juga tentu bahaya. Dan juga tentu adanya coba-cobaan," ujar JK.

Respons Kapolri soal Gibran Dorong UU Khusus untuk Lindungi Guru dari Kekerasan

Kemudian, JK pun turut membuat guyonan di acara konferensi perubahan iklim itu. Dia menyebut jika saat ini berada di luar ruangan maka cuaca panas bisa mencapai 35 derajat celcius.

Jusuf Kalla

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud
Pengamat Ingatkan Layanan “Lapor Mas Wapres” Jangan Cuma Terima Aduan Masyarakat Jakarta

Dia menjelaskan kalau sebelumnya cuaca yang sangat panas hanya terjadi di padang pasir. Kendati, saat ini justru terjadi juga di negara Indonesia.

"Hari ini kita di sini pakai AC sehingga tidak terasa panas tapi di luar kalau siang hari bisa 35 sampai 36 celcius. Jarang terjadi dalam pengalaman di Indonesia. Dulu panas hanya banyak di padang pasir, sekarang juga di Indonesia sangat panas," kata dia.

JK menyebutkan, tak hanya Indonesia yang mengalami perubahan iklim yang sangat berbeda. Tetapi di negara lain di Eropa juga mengalami perubahan, namun bukan cuaca panas.

Akibat perubahan cuaca panas yang terjadi di Asia ini turut memberikan pengaruh kepada sistem pangan. Khususnya untuk beras, kata dia, itu menjadi pengaruh besar untuk produksi beras. 

"Akibatnya ialah kehidupan terpengaruh, makanan berkurang, produksi beras di Asia berkurang sehingga banyak orang harus berhemat. Ekonomi kita tentu akan sangat terdampak," kata JK.

Sementara itu, anggota Majelis Hukama Muslimin, Quraish Shihab menjelaskan bahwa saat ini sangat penting jika ilmu pengetahuan sejalan dengan ajaran agama.

Menurutnya, hal itu akan membikin keberlangsungan lingkungan bisa terjaga dan mampu memudahkan aktivitas manusia.

"Memang dewasa ini tidak jarang terasa bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tetapi melahirkan kemudahan dan kenyamanan bagi umat manusia, kendati demikian namun dalam saat yang sama tidak jarang mengakibatkan bencana bagi manusia dan lingkungannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya