OSO Cerita Pernah Ditempeleng Buruh Saat Tagih Utang Rokok

Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO.
Sumber :
  • istimewa

Surabaya - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menceritakan pernah ditempeleng oleh buruh saat berjualan rokok di pelabuhan. Hal itu disampaikan OSO saat memberikan arahan ‘Sekolah Politik’ DPD Partai Hanura Jawa Timur di Surabaya pada Sabtu malam, 30 September 2023.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

Awalnya, mantan Ketua DPD RI ini mengaku bukan siapa-siapa. Saat usia 8 tahun, OSO sudah ditinggalkan oleh orang tuanya lantaran meninggal dunia. Sehingga, ia dibesarkan oleh sang ibu. “Makanya, saya cinta sekali sama ibu karena saya dibesarkan oleh ibu saya. Saya berterima kasih kepada wanita, karena wanita itu adalah ibu saya,” kata OSO.

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang di Palembang Sumsel

Photo :
  • VIVA/ Ilham
Menko PMK Koordinasi dengan Mendikdasmen untuk Bahas Usulan Gibran Hapus Zonasi Sekolah

Ketika usia 15 tahun, OSO berjualan rokok di depan pelabuhan. Namun, ia mengaku tidak cukup untuk makan saat berjualan rokok. Alasannya, OSO jualan rokok dihutangi terus sama buruh-buruh.

“Kenapa ndak cukup? Orang beli rokok itu ngutang buruh-buruh, udah nagih bukan dibayar malah saya ditempeleng. Kan kurang ajar itu buruh,” jelas dia.

Pemprov Jakarta Bakal Kaji Wacana Kantin Sekolah Dipungut Pajak

Akhirnya, OSO memutuskan untuk menjadi buruh satu tahun kemudian atau saat beranjak usia 16 tahun. Saat itu, OSO menjadi buruh pikul karet dari gudang ke kapal. Selanjutnya, ia menjadi kepala buruh sehingga membalaskan kekesalannya ketika ditempeleng waktu berjualan rokok.

Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO.

Photo :
  • istimewa

“Akhirnya saya jadi kepala buruh, baru saya tempeleng buruh-buruh itu kembali. Lah iya, karena buruh-buruh yang berengsek itu hutang enggak bayar, saya enggak suka. Kan yang dihutang itu rakyat kecil, dia rakyat kecil tapi dia punya penghasilan. Penghasilannya lebih besar dari jual rokok, kan ini tidak benar. Jadi saya bukan siapa-siapa,” ungkapnya.

Kemudian, OSO menjelaskan kenapa menceritakan ini kepada para kader Partai Hanura di DPD Jawa Timur. Jangan sampai, kata dia, para kader menganggap dirinya ini orang hebat. Padahal, OSO bukan siapa-siapa yang tidak mempunyai kekuatan. Akan tetapi, ia menyebut kekuatannya berada pada DPC, PAC dan Ranting Hanura.

“Kenapa saya ceritakan kepada bapak ibu, supaya bapak ibu jangan merasa saya ini orang hebat. Asal usul enggak bisa dibohongin. Saya tulus ikhlas, saya bukan siapa-siapa, saya bukan pemimpin yang hebat, saya bukan orang paling kuat didalam partai ini, tidak. Kekuatan saya adalah di rakyat yang saya pimpin. Kekuatan saya itu ada di DPC, PAC, dan ranting. Itu kekuatan saya. Juru bicara saya DPD-DPD yang memimpin DPC dan ranting. Jangan salah, kalau saya tidak bias menyentuh rakyat yang paling bawah, saya bukan pemimpin,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya