267 Hektare Lahan Terbakar per Oktober 2023, Kata Menteri LHK Siti Nurbaya
- Istimewa/VIVA/Destriadi Yunas
Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan data terbaru kebakaran lahan dan hutan di Indonesia sudah mencapai ratusan ribu hektare lahan per awal bulan Oktober 2023. Kemungkinan, kata dia, masih akan bertambah data tersebut.
“Saya ingin BMKG dan BRIN melaporkan kepada kawan-kawan situasi kebakaran hutan dan lahan. Untuk hotspot data per 2 Oktober, dengan peluang 80 persen hotspot menjadi firespot itu angkanya di 6.659 titik,” kata Nurbaya di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Jika dibandingkan tahun 2015, kata dia, angkanya itu 71.000 titik dengan 80 persen adalah fire spot. Tahun 2019, lanjut dia, angkanya 29.300 dan sekarang hotspotnya 6.659 titik.
“Kemudian, jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan tingkat istilahnya confidentiality atau tingkat peluang menjadi fire spot dari hotspot sebesar 80 persen keatas, kalau tahun lalu hanya 1.128 titik, sekarang ada 6.659 titik,” ujarnya.
Maka dari itu, Nurbaya menyebut areal lahan dan hektar yang sudah terbakar tercatat mencapai ratusan ribu hektar. “Areal yang terbakar sudah terekam 267 hektare. Perkiraan saya dengan situasi bulan September kemaren, dan Oktober kelihatannya masih akan bertambah,” ungkapnya.
Langkah pemerintah tindak ratusan perusahaan
Nurbaya mengatakan pemerintah telah melakukan langkah-langkah sejak 28 September 2023, diantaranya di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan termasuk memonitor Riau, Jambi dan lain-lain.
“Jadi arahan Bapak Presiden segera dilakukan penanganannya. Karena untuk Kalimantan Tengah itu yang masih cukup rawan, di Sumatera Selatan sudah melandai walaupun harus kita jaga dan harus diambil langkah-langkah pemadaman dan TMC,” jelas dia.
Selain itu, Nurbaya mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sudah melaporkan melakukan penegakan hukum terhadap sejumlah tersangka. Sedangkan, kata dia, pemerintah juga memberikan peringatan kepada ratusan perusahaan.
“Langkah lain tadi dilaporkan Pak Kapolri penegakan hukum sudah ada penetapan tersangka. Dari KLHK sudah ada 144 perusahaan mendapatkan peringatan dan sudah ada 23 perusahaan yang disegel pada areal terbakarnya, antara lain di Kalbar, Kalteng dan Sumsel dengan PMA yang berasal dari Singapura juga ada, Malaysia juga ada,” pungkasnya.