Stafsus Jokowi, Diaz Hendropriyono Ingin Implementasi Plastic Credit Agar Sampah Plastik Berkurang
- Istimewa
Jakarta – Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono, ikut mendorong industri hijau di Indonesia. Sebagai salah satu cara dalam rangka menangani sampah di laut.
Itu tergambar dalam diskusi panel yang diinisiasi Greenhope, terkait peran industri hijau untuk menangani kebocoran sampah di laut. Diaz Hendropriyono menjadi salah satu panelis. Hadir juga sebagai pembicara yakni Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Herman Supriadi, Presiden Direktur PT Suparma Tbk Edward Sopanan, dan Komisaris Greenhope Todung Mulya Lubis.
Untuk diketahui, dalam penanganan sampah di laut tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Targetnya adalah pengurangan kebocoran sampah di laut sebanyak 70 % dari tahun 2018 hingga 2025. Untuk itu, Diaz mengatakan perlu untuk didorong implementasi plastic credit di Indonesia untuk membantu pencapaian target yang diamanatkan Perpres.
“Kita sudah banyak insentif di berbagai industri, carbon sudah ada insentifnya. Setelah adanya carbon credit, pasar perlu didorong untuk plastic credit agar produsen yang ada di Indonesia mempunyai insentif untuk menurunkan penggunaan plastik secara signifikan”, Kata Diaz, dalam keterangannya yang diterima, Selasa 3 Oktober 2023.
Sedangkan CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, mengatakan bahwa solusi atas sampah plastik di satu negara tidak bisa selalu disalin di negara lain. Sebab ada perbedaan kondisi antara negara yang satu dengan yang lain. Termasuk perbedaan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Diaz setuju dengan itu. Menurutnya, jika ekonomi mau berkembang tidak bisa serta merta langsung tidak menggunakan plastik. Namun bukan berarti harus menutup mata dan telinga juga. Sehingga inovasi seperti yang dilakukan Greenhope, menurutnya sangat bagus.
Diaz menekankan harus ada keseimbangan antara pengurangan penggunaan plastik konvesional dengan peningkatan penggunaan plastik yang terurai dengan aman di lingkungan. Acara diskusi ditutup dengan deklarasi bersama antara Gerakan Pasti, Jubelo, Istiqlal, dan UMKM Naik Kelas untuk penguatan industri hijau.