Awal Musim Hujan di NTB Diprakirakan Pertengahan November
- VIVA.co.id/ Satria Zulfikar (Mataram)
Lombok – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat memprakirakan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami fenomena El Nino cukup panjang tahun ini.
Kepala Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Nuga Putrantijo mengatakan, sebelumnya NTB mengalami fenomena La Nina tiga tahun berturut-turut sehingga sering turun hujan. Namun berbeda dengan tahun ini, fenomena El Nino cukup panjang.
“Tahun ini kita mengalami El Nino dalam kondisi moderat jadi sangat kering. Mudah-mudahan tidak ada kebakaran hutan dan lahan karena kita sebentar lagi menyaksikan event internasional di Mandalika,” kata Nuga saat konferensi pers, di kantor BMKG di Jalan Tgh. Ibrahim Khalidi, Lombok Barat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, biasanya musim hujan muncul di pertengahan Oktober. Namun tahun ini bulan Oktober masih musim kering.
“Kita ada sedikit keterlambatan sampai 2 dasarian, biasa Oktober pertengahan, sekarang pertengahan November. Durasi (hujan) lebih singkat. Ini kita waspadai karena Lombok lumbung pangan nasional,” katanya.
“Semakin pendek musim hujan artinya potensi untuk melakukan kegiatan pertanian harus diwaspadai,” ujar Nuga.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Restu Patria Megantara mengatakan, sejak 1991-2020 NTB memiliki 27 Zona Musim (ZOM). ZOM tersebut tidak selalu sama dengan luas administrasi pemerintahan.
Dia menjelaskan, pada Oktober yang biasanya sudah masuk musim hujan, namun kondisi tersebut berbeda di tahun ini. Musim kemarau cukup panjang dengan El Nino yang masih dalam kategori moderat. “Bulan Oktober biasanya sudah hujan tetapi sekarang masih kering dan panas sekali,” katanya.
Dia memprediksi awal tahun 2024 El Nino akan semakin berkurang atau melemah sehingga curah hujan kembali normal. “Awal tahun El Nino semakin berkurang dan kita memasuki musim hujan seperti biasa,” ujarnya.
Musim Hujan di NTB
Prakirawan Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Angga Permana mengatakan, musim hujan di NTB masuk pada dasarian II November hingga Dasarian III Desember.
Sebagai informasi, dasarian adalah rentang waktu selama 10 hari. Dasarian dibagi tiga, yaitu dasarian I mulai tanggal 1-10, dasarian II mulai tanggal 11-20 dan dasarian III mulai tanggal 21 hingga akhir bulan.
“Musim hujan pada November 2023 ada sebanyak 8 ZOM (zona hujan) atau 30 persen wilayah NTB. Desember 2023 sebanyak 19 ZOM atau 70 persen,” ujar Angga.
Untuk puncak musim hujan di NTB diperkirakan terjadi pada Desember 2023 hingga Maret 2024.
Kondisi Suhu Muka Laut di perairan NTB saat ini didominasi kategori netral dan akan menghangat mulai November –Desember 2023. Jika suhu muka laut menghangat akan mempercepat proses penguapan yang berpengaruh dengan tumbuhnya awan hujan, sehingga hujan dapat turun.
Meski demikian, kondisi El Nino level moderat diperkirakan akan berlangsung hingga November 2023 – Februari 2024.
Kondisi angin timuran yang sering diasosiasikan dengan kemarau akan bertahan hingga awal November. Kemudian selanjutnya angin baratan diprediksi mulai aktif pertengahan November yang akan membawa udara relatif lebih basah.
“Kondisi-kondisi tersebut mengindikasikan masuknya awal musim hujan 2023/2024 di NTB berpotensi lebih lambat dibandingkan normalnya dan diperkirakan sebagian besar wilayah NTB masuk musim hujan dengan durasi lebih pendek dari normalnya,” ujar Angga.