Bayi Usia 1,5 Bulan di Medan Ditemukan Tewas di Dalam Ember

Lokasi kejadian bayi ditemukan tewas di dalam ember di Medan, Sumut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ B.S. Putra (Medan)

Medan – Warga Jalan Mahkamah, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan,  dihebohkan dengan tewasnya bayi berusia 1,5 bulan di dalam ember di kamar mandi, Senin, 2 Oktober 2023 siang.

Petugas kepolisian yang menerima laporan tersebut turun ke lokasi kejadian. Pihak kepolisian dari Polsek Medan Kota dan Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPPA) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Petugas kepolisian langsung mengamankan kedua orang tua bayi tersebut, yakni Heri (30) dan istrinya Tika (26) yang merupakan warga Kecamatan Belawan, Kota Medan. Di rumah tersebut, mereka mengontrak. Pasangan suami istri itu dibawa ke Polrestabes Medan, sekitar pukul 15.00 WIB, untuk pemeriksaan.

Warga sekitar, Yanto (35) mengatakan bayi ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB. Warga yang melihat kejadian sempat mempertanyakan kenapa anaknya diletakan dalam ember. Sang ibu menyebutkan bayinya sedang berenang.

ilustrasi police line atau garis polisi.

Photo :
  • The Associated Press.

Ibu bayi sempat mengatakan baru siap memandikan bayinya. Kemudian, bayi dibiarkan di dalam ember, dengan alasan berenang. Selama bayi dibiarkan di dalam ember, Tika hendak membereskan rumah. "Ibunya itu memasukkan anaknya ke dalam ember. Saat ditanya, biar berenang katanya. Terus dia mau beres-beres rumah," ujar Yanto kepada wartawan di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kepling VII Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, M Ridwan mengungkapkan, ia mendapatkan informasi warga atas kejadian itu. Ia langsung berkoordinasi dengan Polsek Medan Kota.

"Kita sama-sama mengetahui ada insiden ada bayi yang meninggal. Saat ini polisi sedang menangani kasusnya apakah ada unsur pidana atau tidak," ujar Ridwan.

Ridwan sempat mendapat laporan tetangganya bahwa bayi Tika sedang sakit. Ketika hendak dibawa ke rumah sakit, ibu bayi itu menolak dengan nada histeris.

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

"Tadi saya mengetahui dari tetangganya, sekira siang. Dimana anak korban ini (dilaporkan) sakit. Dengan inisiatif, saya langsung niat akan merujuknya ke rumah sakit. Saya sampai di lokasi ibunya ini histeris," kata Ridwan.

Melihat Tika histeris, Ridwan mengatakan warga sekitar mengamankan dia di dalam rumah. Sedangkan suaminya yang sedang bekerja diminta untuk pulang ke rumah. "Jadi, kita amankan saja ibunya ini. Kita kunci dari luar (rumah). Karena terus histeris, menolak anaknya dibawa," ujar Ridwan.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

Ridwan enggan berkomentar jauh terkait dengan kematian bayi malang tersebut. Karena itu bagian dari penyelidikan pihak kepolisian. "Biar nanti polisi yang memastikan kematiannya seperti apa," ujarnya.

Kemudian, jasad bayi dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan guna dilakukan autopsi untuk mengungkapkan penyebab kematiannya.

Warga Diberi Kesempatan Bertanya di Debat Terakhir Pilkada Jakarta Besok

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengungkapkan kedua orang tua bayi masih menjalani pemeriksaan hingga saat ini. "(Untuk penyebab kematian bayi) masih kita dalami," kata Fathir.

Cagub Sumut, Edy Rahmayadi saat menurunkan APK usai masa kampanye Pilgub Sumut 2024.(B.S.Putra/VIVA)

Masa Kampanye Pilgub Sumut Berakhir, Edy Rahmayadi Turunkan Langsung APK Miliknya

Edy mengimbau kepada seluruh relawan agar sama-sama membantu KPU Sumut dan Bawaslu Sumut untuk membongkar APK.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024