Peringati Hari Kesaktian Pancasila, PKB Akan Gelar Apel dan Parade Budaya
- Istimewa
Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar apel dan parade budaya untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023.
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) akan memimpin kegiatan bertajuk Parade dan Apel Pancasila Sakti itu.
“Apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi besok akan dipimpin langsung oleh Gus Imin sebagai bentuk penghormatan dan komitmen lestarinya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal, Sabtu, 30 September 2023.
PKB, kata Cucun, memandang bahwa Pancasila merupakan konsepsi final sebagai dasar negara. Pancasila merupakan pengejawantahan nilai-nilai transendetal sekaligus kristalisasi kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia.
“Bagi PKB sudah tidak ada lagi perdebatan mengenai konsepsi Pancasila sebagai dasar negara. Pandangan ini juga tercermin secara konsisten dalam perjuangan kader-kader PKB baik di ranah legislatif, eksekutif, maupun di tengah masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan rekam jejak yang ada, menurut Cucun, sudah tidak relevan jika ada yang mempertanyakan komitmen kader-kader PKB terhadap Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 (PBNU).
Menurut Cucun, kader-kader PKB akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga Indonesia dari upaya pecah belah karena perbedaan baik karena suku, agama, ras, maupun ragam budaya.
“Juga di tengah hangatnya konstelasi politik Indonesia saat ini, PKB akan tetap menjadikan PBNU sebagai nilai yang tidak bisa ditukar dengan kepentingan apapun,” ujarnya.
Menurut Cucun, parade budaya akan menampilkan antara lain Reog Ponorogo, Barongsai, Ondel-ondel, Tanjidor. Parade budaya ini menjadi gambaran jika di Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras yang berbeda-beda meskipun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami berharap parade budaya ini menjadi pengingat bahwa di tengah berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, Pancasila tetap menjadi rantai kuat bagi kita untuk saling terikat dan bergandengan tangan sebagai sesama anak bangsa,” ujarnya.