Prabowo Kritik Sistem Kapitalisme Neoliberal: Kekayaan Menetes ke Bawah saat Semua Mati
- YouTube Universitas Gadjah Mada
Jakarta – Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menjelaskan mengenai sistem ekonomi kapitalisme neoliberal yang dikatakannya terbukti gagal meningkatkan ekonomi masyarakat.
Prabowo mengkritik paham kapitalisme saat menghadiri Seminar Nasional Kebangsaan Bersama 1.000 Guru Besar, Rektor dan Cendekiawan Se-Indonesia, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu 30 September 2023.
Prabowo membahas pelaku orang pribumi Indonesia yang baik, namun di balik itu ada beberapa negara asing yang menantikan kehancuran Indonesia, dan terus berupaya membuat kerusuhan, serta mengajarkan hal-hal yang tidak benar kepada generasi bangsa.
"Jangan-jangan ada kelompok lain yang mengajarkan, 'Nak yang penting harus kaya ya. nggak peduli caranya gimana, yang penting kaya, persetan dengan yang lain'. Ini ternyata ada aliran pemiikiran seperti itu. Aliran itu ada. filosofi ekonomi itu ada. Namanya adalah kapitalisme neoliberal, laissez-faire," ujar Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo mengatakan, ada prinsip 'trickle down effect', yakni kesejahteraan yang menetes dari atas ke bawah yang dipahaminya dalam paham kapitalisme neoliberal.
Kesejahteraan hanya diperoleh minoritas di atas, sementara mayoritas di bawah mendapat tetesan kecil kesejahteraan dari kalangan yang ada atasnya.
"Jadi yang kaya satu persen, lama-lama kekayaan itu akan menetes ke bawah. Masalahnya waktu tetesannya sampai di bawah, kita semua sudah mati," jelas Prabowo.
Namun Prabowo menyebut kapitalisme neoliberal sebagai teori yang gagal dan diakui para tokoh Barat seperti Hillary Clinton, Joe Biden, Christine Lagarde, hingga Sri Paus.
"Ternyata tokoh-tokoh Barat sendiri sudah menyadari. Mereka sudah kapok dan mereka katakan bahwa tidak bisa, Sejak tahun 2004 saya sudah mengatakan, 19 tahun lalu saya mengatakan, sistem ekonomi neoliberal keliru dan sudah terbukti gagal,” ujarnya.