Profil Edi Darmawan Salihin, Ayah Mirna Korban Kopi Sianida
- Istimewa
Jakarta – Nama Darmawan Salihin kembali mengemuka, beberapa tahun setelah kejadian pembunuhan yang menimpa anaknya, Mirna Salihin. Kini namanya muncul pada serial yang dibuat oleh Netflix, yang menceritakan kasus yang terjadi tahun 2016 lalu.
Sosoknya muncul untuk menuntut keadilan atas meninggalnya sang anak, yang didakwakan pada Jessica Kumala Wongso. Kasus ini berakhir dengan dipenjarakannya sang terdakwa, dan kemudian diangkat ke dalam film dokumenter Netflix baru-baru ini.
Cukup banyak yang kemudian ingin tahu tentang biodata profil Darmawan Salihin, yang dikenal sebagai pengusaha ini. Berikut profilnya:
Profil Edi Darmawan Salihin
Edi Darmawan Salihin merupakan seorang pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di Indonesia. Dari data yang beredar, Edi Darmawan Salihin disebut punya 2.000 karyawan di Petojo. Jumlah tersebut baru sebagian dari salah satu perusahaan yang dia pimpin.
Selain itu, dari informasi yang mengemuka menyebutkan bahwa Edi Darmawan Salihin merupakan pimpinan PT Fajar Indah Cakra Cemerlang.
Perusahan tersebut beralamat di bilangan Jalan Petojo Enclek, Jakarta Pusat. Adapun Darmawan sendiri tinggal di Perumahan Sunter Garden, Jakarta Utara.
Meski telah berumur, pengusaha ini dikabarkan menikahi seorang wanita muda pada tahun 2020 lalu. Diketahui nama istri yang berusia muda tersebut adalah Tiara Agnesia. Namun data lebih jauh tentang siapa sosoknya masih belum dapat ditemukan. Nama lengkapnya sendiri adalah Edi Darmawan Salihin, dan diketahui tinggal di Jakarta Utara.
Perannya di Kasus Kopi Sianida
Edi Darmawan Salihin mengungkapkan beberapa fakta terkait kematian anaknya, Mirna. Fakta tersebut ia peroleh salah satunya setelah melihat rekaman CCTV yang berada di Olivier Cafe.
Edi Darmawan Salihin menjelaskan, bahwa apa yang diucapkan oleh Jessica Wongso di media-media itu bohong. Kebohongan tersebut antara lain mengenai air mineral yang diakui Jessica dipesan olehnya, nyatanya tidak tercantum dalam tagihan pesanan.
Lalu penempatan goodybag yang diakui Jessica ditaruh di atas meja setelah minuman datang, menurut Edi, nyatanya goodybag ditaruh sebelum minuman pesanan diantarkan oleh pelayan.
Edi juga menyoroti sikap Jessica Wongso yang terlihat janggal di persidangan, karena hanya Jessica yang tidak menangis saat keluarga dan teman-teman Mirna berada di Rumah Sakit Abdi Waluyo.