Menhan Prabowo Teken MoU dengan Universitas Muhammadiyah Malang
- Dok. Istimewa
Jakarta - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara Studium Generale Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertemakan 'Membangun Ketahanan Nasional yang Komprehensif dan Kompetitif Menyongsong Indonesia Emas', Malang, Jawa Timur, Rabu, 27 September 2023.
Sebelum memberikan kuliah umum, Menhan Prabowo bersama Rektor UMM, Fauzan menandatangani kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertahanan dan Universitas Muhammadiyah Malang tentang Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang.Â
Di awal pengarahannya, Menhan Prabowo menanggapi pengembangan pendidikan di UMM yang dikemas dalam tayangan video 'Center of Excellence dan Profesor Penggerak Pembangun Masyarakat'. Â
"Saya ingin mengulas apa yang saya lihat tadi dalam video yang disajikan oleh Rektor UMM. Saya melihat insiatif yang diambil oleh Rektor beserta jajaran UMM adalah suatu langkah dan terobosan yang luar biasa. Langkah-langkah stratejik dan logis inilah yang dapat mengatasi kesulitan nyata yang dilihat dan dirasakan masyarakat dan banga kita ini," kata Menhan Prabowo dalam keterangannya.
Menurut Prabowo, hanya dengan pendidikan, Indonesia dapat mengatasi kemiskinan, menjadi bangsa yang bermartabat, mencapai keadilan dan kesetaraan serta demokrasi dan kemerdekaan sejati.Â
Tantangan Indonesia ke depan menurut Prabowo yaitu bagaimana Indonesia dapat mengelola kekayaan alam Indonesia sehingga dapat dinikmati secara merata untuk seluruh rakyat Indonesia. Sebagai contoh sumber daya alam tambang seperti nikel.Â
"Sudah dari tahun 2022 yang lalu Presiden Joko Widodo melarang nikel dijual sebagai bahan baku. Nikel harus diolah di bumi Republik Indonesia. Kalau diolah nilainya bisa menjadi 67 kali. Tahun 2021 penghasilan kita dari nikel kurang lebih 15 triliun rupiah. Tahun 2022 penghasilannya naik 20 kali lipat mendekati 400 triliun," kata dia.
Oleh karena itu, Prabowo menekankan agar anak Indonesia tidak hanya menjadi konsumen suatu sumber daya, akan tetapi mampu menjadi produsen.
"Jadilah anak Indonesia yang membanggakan orang tua, bangsa dan rakyatmu," tuturnya.