Ustaz Adi Hidayat Beri Usulan ke Pemerintah Terkait Pulau Rempang: Mungkin Ini Win Win Solution

Ustaz Adi Hidayat saat memberikan klarifikasi di Channel Akhyar TV
Sumber :
  • Facebook Akhyar TV

Jakarta – Saat ini tengah terjadi konflik yang berujung bentrok antara warga dengan aparat  di Pulau Rempang, Batam. Hal itu terjadi lantaran warga menolak rencana relokasi penduduk Pulau Rempang karena adanya proyek pembangunan Rempang Eco-City dengan melakukan unjuk rasa. 

Ustaz Adi Hidayat Singgung Dalil Tarif Pendakwah setelah Gus Miftah Viral

Permasalahan tersebut pun menyita perhatian publik, termasuk juga Ustaz Adi Hidayat yang peduli dan prihatin dengan konflik di Pulau Rempang. Salah satu pendakwah kenamaan Tanah Air tersebut memberikan masukan atau usulannya kepada pemerintah mengenai rencana relokasi warga dari 16 Kampung Tua Melayu di Pulau Rempang. 

Ustaz Adi Hidayat

Photo :
  • Instagram Akhyar TV
Fenomena Tarif Penceramah Hingga Puluhan Juta, Ustaz Adi Hidayat: Itu Hatinya Mati

Menurutnya, Pulau Rempang tidak harus dikosongkan dan merelokasi ribuan warga untuk proyek pembangunan Rempang Eco-City. Namun, pemerintah bisa menjadikannya sebagai objek wisata edukasi. 

“Bila kami diperkenankan untuk memberikan masukan ataupun usulan barang kali kiranya, ini akan menjadi bagian yang sangat strategis bila tidak harus dikosongkan, tapi mungkin bisa dipertimbangkan menjadi bagian dari landscape program eco yang akan dibangun itu,” masukan dari Ustaz Adi Hidayat yang dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa, 19 September 2023. 

Terpopuler: Pria Tewas Usai Pijat Refleksi, Dualisme di Tubuh PMI hingga Pra Muktamar Luar Biasa NU

Ustadz Adi Hidayat

Photo :
  • Youtube Adi Hidayat Official

“Bila sekiranya dari sekian banyak wilayah yang diharapkan bisa jadi bagian central industry juga ada perdagangan dan pariwisata mungkin dari bagian tiga pokok besar itu, 16 kampung tua ini tidak harus dikosongkan atau bahkan direlokasi,” sambungnya. 

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan pendapatnya bahwa 16 kampung tersebut lebih baik ditata agar sesuai dengan program yang akan dijalankan daripada harus merelokasi warganya. Jadi, kampung tersebut tidak dijadikan objek relokasi, namun masuk dalam proyek tersebut. 

“Mungkin bisa ada satu rencana tertentu atau sketsa tertentu yang menata justru kampung ini menjadi lebih baik, lebih sesuai dengan program yang akan disiapkan itu sehingga bisa memberikan juga informasi, edukasi kepada para pengunjung kelak di masa yang akan datang bahwa ada kampung yang bersejarah, mereka berkehidupan juga di sana dan dirawat juga oleh negara,” ujar Adi Hidayat. 

“Dalam konteks ini pengembang juga bisa menjadikan itu bagian dari destinasi, mungkin bukan hanya destinasi untuk wisata tapi juga edukasi, mengenal sejarah masa lalu yang mungkin ini win win solution yang tidak harus menempatkan mereka sebagai objek relokasi tapi dimasukkan ke dalam program itu,” lanjutnya lagi. 

Aadi Hidayat juga menambahkan bahwa InsyaAallah tidak akan ada yang dirugikan dari apa yang diusulkannya tersebut terhadap proyek pembangunan Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Batam. 

“Boleh jadi ini akan menjadi lebih baik ketika didesainnya disesuaikan dengan mengakomodir keberadaan mereka. Saya kira juga InsyaAllah tidak ada yang dirugikan dalam konteks ini,” tandasnya. 

Pulau Rempang.

Konflik Rempang Kembali Memanas, Tim Pengamanan Rempang Eco City Sebut Anggotanya Disandera

Konflik di Rempang, Kepulauan Riau, kembali pecah antara pihak pengamanan dengan masyarakat setempat, Rabu 18 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024