Titik Api Sudah Padam, Luas Area Kebakaran Gunung Bromo Capai 504 Hektar

Kondisi Gunung Bromo pasca kebakaran
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Malang – Hujan yang sempat mengguyur kawasan Gunung Bromo pada Kamis, 14 September 2023 kemarin turut membantu proses kebakaran hutan dan lahan di kawasan itu. Kini kebakaran di kawasan Gunung Bromo sudah dinyatakan padam.

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko mengatakan bahwa luasan lahan yang terbakar mencapai 504 hektar. 

"Kebakaran dari tanggal 6 September sampai tanggal 10 September 2023 kira-kira ada 504 hektare lahan terbakar. Jadi saat kita lihat dari Blok Jomplang sampai Cemorolawang, terlihat di kanan kiri terlihat semak belukar terbakar," kata Satyawan Pudyatmoko, Sabtu, 16 September 2023.

Kebakaran Permukiman Warga, Perjalanan KRL Manggarai-Tanah Abang Terganggu

Kondisi Gunung Bromo pasca kebakaran

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Satyawan mengatakan, potensi kebakaran di Gunung Bromo memang sangat tinggi. Karena ciri khas dari vegetasi di pegunungan seringkali tidak bisa lebat dan tergantung side-nya. Kebetulan side di Gunung Bromo kering dan tidak bisa tumbuh dengan lebat.

KNKT Ungkap Mobil Listrik Berisiko Terbakar saat Naik Kapal Laut

"Kita lihat pohon-pohon yang terbakar ada Akasia Decurrens hingga Kemlandingan. Kemudian ada spesies yang tahan bakar namanya Mentigi, ini yang akan kita teliti apakah bisa digunakan untuk alat mitigasi kebakaran. Mentigi ini adalah tumbuhan asli Bromo," ujar Satyawan. 

Satyawan menuturkan api di Gunung Bromo muncul karena efek angin dan ketersediaan bahan bakar. Hal inilah yang membuat kebakaran tidak bisa terkontrol. Bahan bakar yang dimaksud adalah rumput yang kering atau tanaman yang kering akibat kemarau.

Sementara kendala selama proses pemadaman adalah sulitnya ketersediaan air. Kedua angin di kawasan Gunung Bromo cukup kencang, dan bahan bakarnya tersedia cukup banyak.

"Tapi kita bersyukur meskipun tidak deras tapi kemarin sudah terjadi hujan. Sehingga bisa membantu kita untuk mengendalikan kebakaran. Sehingga titik api sudah padam semua," tutur Satyawan. 

Setelah dia meninjau area kebakaran di Gunung Bromo. Dia meminta Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi munculnya titik api baru. 

"Sekarang kita meningkatkan kewaspadaan agar tidak ada spot api baru. Karena kita tahu kalau sudah ada titik api penanganannya sulit luar biasa," kata Satyawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya