Warga Blokir Jalan, Ketua DPRD Jambi: Tambang Rakyat Harus Jadi Prioritas Bupati

Warga Jambi blokir jalan provinsi menuju Padang
Sumber :
  • Syarifuddin Nasution (Jambi)

Jambi - Gejolak pertambangan ilegal di Jambi terus menjadi akar masalah karena pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap tambang justru menjadi malapetaka karena ilegal.

Sungai Sombu Meluap Sapu Rumah Warga di Simalungun, Suami Istri Hanyut Ditemukan Tewas

Seperti tambang pertambangan emas tanpa izin di wilayah barat Provinsi Jambi menjadi primadona warga karena hasil emas yang didapat dijual demi menghidupi kebutuhan sehari-hari para keluarga penambang, namun justru menjadi malapetaka ketika polisi merazia, menangkap, dan memasukkan ke penjara.

Tidak sampai di itu, warga yang geram atas tindakan tegas kepolisian menangkap warga saat sedang mencari rezeki buat makan justru menjadi amukan warga.

Vonis Kasus Korupsi Timah, Pengamat Sebut Tambang Pasti Merusak Asal Direklamasi

Hal itu terjadi di Desa Perentak, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, Jambi memblokir Jalan Lintas Merangin menuju Kerinci hingga tembus ke Sumatera Barat.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto

Photo :
  • Syarifuddin Nasution (Jambi)
Tiga Tersangka Bentrokan Maut di Tanah Abang Ditangkap, 2 Masih Buron

Pemblokiran jalan tersebut karena Satreskrim Polres Kerinci menangkap lima warga saat mendulang emas di galian tambang emas ilegal dan atas penangkapan tersebut warga langsung memblokir jalan berjam-jam hingga mengakibatkan kemacetan panjang baik roda dua dan empat dan keinginan warga pun agar polisi membubarkan warganya.

Terkait persoalan Tambang ilegal, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengatakan dulu adanya isu pertambangan rakyat dan seharusnya menjadi prioritas para bupati terhadap tambang rakyat.

"Kenapa tidak itu yang menjadi Prioritas bupati-bupati untuk pertambangan Rakyat," ujarnya.

Edi menyebutkan, sekarang banyak tambang emas ilegal namun tentunya banyak perawatan terhadap alam yang saat ini tidak terkendali semua dan jika tambang rakyat terbangun tentunya sangat bagus namun saat ini belum ada.

"Masalah peti sangat serius karena merusak alam dan saya sangat menghargai Polres Kabupaten Kerinci dan Merangin yang uga lakukan komunikasi terbaik kepada masyarakat," jelasnya

Terkait warga memblokir jalan karena warga ditangkap Polres Kerinci karena menambang emas ilegal, Edi menyebutkan Kapolda harus bisa menyelesaikan dengan baik dan begitu juga Bupati bisa menyelesaikan dengan baik.

"Lingkungan kita pada rusak semua," tuturnya.

Terpisah, Pengamat ekonomi kerakyatan. Dr. Noviardi saat dikonfirmasi terkait polisi menangkap warga karena menambang emas ilegal hingga sampai warga memblokir jalan lintas mengatakan masalah tersebut menunjukkan melemahnya pranata sosial di masyarakat, seiring hilangnya kearifan sosial budaya lokal dan wibawa Pejabat Pemerintahan.

"Bentuknya, masyarakat tak menghargai lagi proses hukum, peran adat, pemerintah desa dan camat dalam berbagai persoalan," terangnya.

Noviardi menegaskan, akar masalah adalah ekonomi, kenapa masyarakat mudah terpancing oleh upaya penegakan hukum yang mereka anggap mengancam ekonomi mereka.

"Dalam hal ini butuh keberanian pemerintah menjadikan ekonomi tambang secara berimbang ke masyarakat. Salah satunya dengan inkubasi ekonomi pedesaan sebagai sumber pendapatan," ujarnya.

Dalam hal ini tambang rakyat menjadi salah satu solusi parsial yang bisa dilakukan namun sayang Gubernur Jambi, Al Haris tidak berani memfasilitasi hal tersebut.

"Bukan hanya gagal yang digaungkan tambang rakyat, tapi visi misi Gubernur Jambi tidak memiliki kerangka implementasi yang jelas termasuk masalah tambang rakyat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya