Polisi Ungkap Bos Narkoba Fredy Pratama Punya Banyak Nama Samaran dari Cassanova hingga Mojopahit

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada.
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta -- Bos narkoba jaringan internasional kelas kakap, Fredy Pratama punya beberapa nama samaran. Hal itu untuk mengelabui polisi.

Awal Tahun 2025, Sebanyak 936 Personel Polda Bali Naik Pangkat

"Namanya Fredy Pratama alias Miming," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada kepada wartawan, Rabu, 13 September 2023.

Adapun nama samaran dari Fredy Pratama adalah The Secret, Cassanova, Air Bag hingga Mojopahit. Fredy Pratama mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand. Daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia Timur. Lantaran itu, Polri bekerja sama dengan polisi dari negara Thailand dan Malaysia.

2 Anak Buah Kombes Donald Didemosi 5 dan 8 Tahun Terkait Kasus DWP, Begini Perannya

Sementara Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa menambahkan, ada kemungkinan Fredy Pratama juga mengubah wajahnya dengan operasi plastik. Dia mengubah diri agar tidak mudah ditangkap. "Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah," ujar Mukti.

Dirtipnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa saat konferensi pers.

Photo :
  • Viva.co.id/ Yeni Lestari
Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Dijaga

Sebelumnya diberitakan, bos narkoba jaringan internasional kelas kakap, Fredy Pratama tengah diburu. Polri lantas melakukan operasi dengan sandi Escobar untuk mencokoknya.

“Ya ini nama operasinya sandi Escobar. Sandi Operasi Escobar. Bukan dia Escobar, dia biasa saja,” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Selasa 12 September 2023.

Untuk diketahui, jaringan narkoba internasional kelas kakap lintas negara dengan bos bernama Fredy Pratama berhasil diungkap Polri.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada mengatakan, pihaknya menyita aset dari jaringan ini dengan nilai mencapai angka Rp10,5 triliun. Aset terdiri dari barang bukti maupun narkotika yang berhasil disita kalau diuangkan.

"Aset TPPU yang telah disita dan akan dikoordinasikan oleh Thailand adalah sebesar Rp 273,43 miliar dan tidak dikonversikan barbuk (barang bukti) narkoba dan aset TPPU nilainya cukup fantastis yaitu sekitar Rp 10,5 T selama 2020-2023," ucap dia kepada wartawan, Selasa 12 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya