Soal Konflik di Rempang, Jokowi: Warga Akan Diberi Lahan 500 Meter dan Bangunan Tipe 45
- VIVA/Anwar Sadat
Cilegon – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya mengenai terjadinya kericuhan yang disebabkan oleh rencana relokasi warga di Pulau Rempang. Menurut Jokowi, protes warga itu terjadi karena adanya komunikasi yang kurang baik.
Jokowi mengatakan, apabila proses sosialisasi berjalan denhan baik, maka hal itu tak perlu terjadi. Dia mengatakan, Warga Rempang yang terkena relokasi akan diberikan lahan sebagai pengganti seluas 500 meter persegi dengan bangunannya tipe 45.
"Itu masalah komunikasi yang kurang baik, saya kira kalau warga diajak bicara diberikan solusi karena di situ sebetulnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunannya tipe 45,"kata Jokowi di Pasar Kranggot, Cilegon, Banten, Selasa 12 September 2023.
Namun menurut Jokowi, apa yang akan diberikan sebagai pengganti itu tak disosialisasikan dengan baik. Sehingga warga tak mau digusur dan terjadilan konflik tersebut.
"Tapi ini kurang dikomunikasi dengan baik sehingga terjadi masalah," ujar Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Massa aksi unjuk rasa menolak penggusuran warga di kawasan Rempang Batam berakhir ricuh. Aksi massa pecah di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin, 11 September 2023.
Dalam aksinya mereka menolak pengembangan Kawasan Rempang Batam karena berakibat pada penggusuran warga adat setempat.
Kondisi di lokasi kejadian, warga peserta aksi unjuk rasa yang awalnya melakukan aksi dengan damai, tiba-tiba ricuh dengan menghancurkan pagar.
Tidak hanya itu, lemparan batu, kayu, hingga bom molotov dilemparkan warga ke arah halaman kantor BP Batam.
Gas air mata dan water canon juga sudah ditembakkan ke arah kerumunan aksi unjuk rasa oleh petugas.
Dari pantauan, beberapa petugas dan karyawan BP Batam ada yang terluka akibat terkena lemparan batu.