Polisi Tegaskan Posko Pengamanan di Rempang Bukan untuk Intimidasi Warga
- dok Polri
Batam - Kapolres Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto menyebut tujuan didirikannya posko pengamanan di kawasan Rempang, Batam untuk memberikan rasa aman dan nyaman ke masyarakat sekitar. Hal tersebut sekaligus untuk menindaklanjuti laporan masyarakat bahwa adanya oknum yang melakukan sweeping atau pemblokiran akses warga.Â
"Kemarin ada laporan masyarakat ada pemblokiran, sweeping disitu, itu pelanggaran hukum. Di dapur 6 ada pemblokiran. Jalur 4 ada pemblokiran, itu pelanggaran hukum. Makanya kami dari aparat terpadu menempatkan tim di situ. tidak ada sweeping, anggota di situ gak ada sweeping. Gak ada untuk mengintimidasi, tugasnya hanya mengamankan saja," kata Nugroho Tri Nuryanto kepada wartawan di Batam, Senin, 11 September 2023.
Ia menegaskan bahwa posko tersebut didirikan di lima titik. Adapun yang tergabung untuk mengamankan masyarakat adalah TNI-Polri termasuk Badan Pengusahaan (BP) Batam.Â
"Kita dirikan posko-posko ada di rempang ada 5 titik di situ di posko, ada aparat terpadu ada TNI-Polri termasuk BP Batam," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, aparat kepolisian akan mengecek secara berkala terkait situasi usai kericuhan terjadi. Posko pengamanan itu juga sekaligus dibangun karena bentuk pengamanan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Setelah situasi telah kondusif, aparat TNI-polri akan segera ditarik dan posko tersebut dibubarkan. "Nanti pelan-pelan kita lihat situasi kalau sudah kondusif nanti kita tarik aparat disitu. Ini pasca ada kejadian kemarin makanya kita amankan disitu. Takutnya nanti ada oknum yang memblokir jalan, melalukan sweeping lagi, takutnya seperti itu,"tuturnya.
Sebelumnya, Mabes Polri mengklaim bahwa tak ada korban jiwa maupun luka saat bentrokan aparat dengan masyarakat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas), Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan membantah adanya banyak korban dalam bentrokan tersebut.
"Terkait dengan informasi-informasi yang berkembang yang menyampaikan adanya beberapa siswa pingsan, bahkan ada yg menyebutkan ada seorang bayi meninggal dunia itu adalah tidak benar," kata Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat, 8 September 2023.
"Jadi tidak ada korban, saya ulangi, tidak ada korban dalam peristiwa kemarin," sambungnya.