Manfaatkan Cuaca Panas, Pria Jombang Pasang Panel Surya Bisa Hemat Listrik Hingga 65 Persen

Riyanto saat memperbaiki panel listrik tenaga surya
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jombang –  Manfaatkan cuaca panas pada musim kemarau, Riyanto (64 tahun) warga kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat panel listrik tenaga surya (PLTS).

Capai Target Swasembada Energi, Pemerintah Dorong Kolaborasi Swasta Kembangkan Listrik Bersih di Pedesaan

Dengan PLTS yang ia buat, ia mampu menghemat pemakaian listrik hingga 65 persen dalam setiap bulannya. Inspirasi Riyanto membiat PLTS muncul saat ia melihat sebuah tayangan di media sosial Youtube.

"Saya buka Youtube, ada panel surya gitu. Terus saya membeli. Yang pertama kali saya beli itu yang 20 WB (watt bit), sebanyak dua," kata Riyanto, Sabtu, 9 September 2023.

Apakah Petir Bisa Masuk Rumah? Ini 5 Fakta yang Tak Banyak Diketahui!

Setelah belajar dari YouTube ia kemudian membeli lagi peralatan elektronik di toko online. "Sudah belajar di YouTube, sudah tau semuanya. Baru membeli yang 100 WB, kurang lagi beli 100 WB lagi, sampai akhirnya 400 WB," ujar Riyanto. 

Setelah itu, ia merakit PLTS on great. Hal ini dilakukan karena ia tak memiliki biaya untuk membuat PLTS yang layak. "Pertama kali saya buat PLTS on great. Karena tak punya uang. Beli yang 360 Watt. Sedangkan pemakaian listrik di rumah hanya 130 Watt, untuk kulkas (lemari es)," tuturnya.

Terungkap, Ini Isi Pertemuan Dirut PLN dan Kepala BPI Danantara

Riyanto saat memperbaiki panel listrik tenaga surya

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

"Padahal produksi listrik tenaga surya itu, bisa mencapai 250 hingga 360 Watt. Sehingga listrik itu masih sisa. Dan sisanya lari ke PLN, meterannya mundur. Terus saya beli lagi 250 Watt, jadi semuanya 600 Watt," kata Riyanto.

Karena memiliki sisa daya yang cukup banyak, meteran PLN di rumahnya sempat mengalami kerusakan, sehingga harus diganti yang baru. Begitu pula sistem PLTS miliknya harus diganti dengan sistem PLTS off great.

"Akhirnya saya bongkar, terus peraturan PLN itu boleh PLTS on great, tapi hanya 20 persen dari daya terpasang. Jadi kalau dayanya 900 maka PLTS nya hanya 200 sampai 250 Watt," ujar Riyanto. 

Karena hal itu, Riyanto akhirnya merubah PLTS miliknya dari on great menjadi off great. Sehingga ia harus menambah panel surya.

"Maka harus menambah panel surya terus, supaya bisa untuk menyalakan kulkas. Karena sudah ada 600 Watt maka saya tambahkan lampu. Tapi karena masih sisa akhirnya saya tambah lagi. Sehingga bisa untuk kulkas dan lampu nonstop 24 jam," tutur Riyanto.

Ia mengaku mendapatkan panel surya beserta peralatan elektronik lainnya dari toko online. Ia pun harus merogoh kocek lumayan dalam.

"Belinya secara online. Ini biayanya sekitar Rp25 juta. Saya rakit mulai tahun 2019, yang pakai PLTS on great, sedangkan yang PLTS off great itu tahun 2023," kata Riyanto.

Ia menyebut dengan menggunakan PLTS off great itu, ia bisa menghemat pemakaian listrik PLN sampai 65 persen.

"Kalau cuaca panas seperti sekarang bisa menghasilkan listrik 90 persen, kalau mendung, hujan, bisa 70 persen. Kalau dulu sebelum ada ini (PLTS) setiap bulan bisa Rp200 ribu sebulan bayar listrik, kalau sejak ada ini, berkurang sampai 125 ribu rupiah, jadi bayar listrik PLN hanya 75 ribu rupiah per bulan," ujar Riyanto. 

Riyanto saat memperbaiki panel listrik tenaga surya

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Ia pun menjelaskan teknis operasional PLTS di rumahnya itu. Awalnya cahaya dari panel surya, masuk ke MCB, dari MCB masuk ke SCC.

"Di SCC ini diatur tegangannya, dari 18 volt diturunkan jadi 14 volt. Tegangan 14 volt itu mengisi ke accu, atau baterai ini. Dari accu disambung ke inverter, nah dari inverter langsung ke listrik," tutur Riyanto.

"Dan listrik ini saya bagi dua, group satu saya pakai di ruangan bawah untuk kulkas sama TV, yang group dua saya buat ruang atas. Untuk mesin cuci dan setrika," katanya.

Ia mengaku saat ini masih menggunakan listrik PLN. Dan tidak semua kebutuhan listriknya menggunakan PLTS.

"Saya tidak semuanya pakai listrik PLTS, masih menggunakan listrik PLN, tapi gak banyak. Kalau cuaca normal gini, listrik bawah PLTS, kalau lampu atas pakai PLN," ujarnya.

Ia mengaku ada keuntungan dalam menggunakan PLTS, selain bisa menghemat listrik PLN.

"Kalau pakai PLTS ini kalau mati lampu gak mati, dan dibandingkan dengan menggunakan diesel lebih enak PLTS, karena gak polusi udara dan ramah lingkungan," tutur Riyanto.

Program pendidikan di Desa Berdaya Tanjung Palas Hilir, diinisialsi PLN UIP KLT

PLN UIP KLT Ubah Hidup Masyarakat Desa Terpencil Melalui Pendidikan

PLN UIP KLT raih Gold di ISDA 2024 berkat program "Pendidikan Merata" di Tanjung Palas Hilir. Komitmen mendukung SDGs 4A, akses pendidikan berkualitas di daerah terpencil

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024