Pasca TPA Tlekung Ditutup, Kota Batu Darurat Sampah
- VIVA/Uki Rama
Batu – Masyarakat Kota Batu panik lantaran tak bisa membuang sampahnya pasca Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung ditutup. Sampah masyarakat pun nampak terlihat menumpuk dan berserakan di banyak tempat, terutama fasilitas-fasilitas umum.
Perlu diketahui semenjak TPA Tlekung ditutup pada Rabu, 30 Agustus 2023, Kota Batu darurat sampah. Bahkan di beberapa media sosial Facebook misalnya sering kali ditemui tumpukan sampah berserakan di pinggir-pinggir jalan, sungai, dan fasilitas umum lainnya.
Masyarakat pun mengeluhkan keadaan darurat sampah. Seperti yang dikeluhkan oleh warga Kelurahan Sisir, Nurminingsih. Ia nampak kebingungan mau membuang sampahnya ke mana. Dirinya pun bertanya sampai kapan masalah ini terselesaikan oleh Pemkot Batu.
"Sudah numpuk sampahnya, saya bingung dibuang kemana. Sampai kapan ini terjadi, jujur saya sampai kesal harus bagaimana. Sebenarnya tidak saya saja warga sekampung juga bingung," kata Nurminingsih, Minggu 3 September 2023.
Menurutnya, sebelum TPA Tlekung di tutup, setiap pekan pengangkut sampah datang dua kali untuk mengambil. Namun semenjak TPA tutup tidak ada pengambilan sama sekali.
"Warga bingung, kita tidak tahu ada masalah apa. Ujuk-ujuk ditutup dan sampah tidak diambil tanpa pemberitahuan atau sosialisasi terlebih dahulu," tuturnya.
Senada, warga Kelurahan Ngaglik, Ririk Parawitasari mengaku masih sekitar 4 hari sampah sudah menumpuk. Bila dibiarkan tentu bakal menjadi masalah yang sangat serius.
"Tumpukan sampah tidak hanya di rumah warga, tapi di beberapa jalan juga banyak. Lama-lama bisa jadi kota sampah. Terlebih warga tidak faham pengelolaan sampah. Jika sekedar memilah antara sampah organik dengan non organik warga sudah melakukan tapi gak ada yang ambil. Harapan warga Pemkot Batu bisa segera mencarikan solusi," kata Ririk.
Sebagai Informasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu secara resmi menutup TPA Tlekung dan menghentikan kiriman sampah sejak pukul 15.00 WIB, Rabu 30 Agustus 2023.
Hal itu merupakan bentuk komitmen DLH Kota Batu kepada masyarakat Desa Tlekung. Kesepakatan tersebut disetujui dan ditandatangani dengan disaksikan oleh ratusan warga Tlekung, Kepala Desa Tlekung, TNI, dan Polri.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan, penutupan ini sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Sehingga mulai adanya kesepakatan pembatasan operasional langsung dilakukan.
"Jadi tidak ada sampah yang masuk ke TPA Tlekung karena akan dikelola oleh sumber sampah masing-masing seperti di desa/kelurahan, pelaku usaha, pengusaha, dan sebagainya," katanya.
Saat ini aktifitas di TPA Tlekung hanya pengelolaan sampah yang lama dan menggunung. Selain itu, diharapkan masyarakat mempedomani Surat Edaran (SE) pilah sampah dari rumah serta memaksimalkan TPS3R di masing-masing tempat.
"Penutupan atau pembatasan TPA Tlekung ini merupakan hasil koordinasi kami dengan beberapa pihak sebelumnya. Semoga ini membawa kebaikan untuk semua," tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan warga Tlekung, Samsul Arifin mengaku sangat mendukung keputusan Pemkot Batu dan mengapresasi komitmen yang dijalankan.
"Terima kasih atas komitmen yang dibuat, mulai hari ini tidak ada lagi kiriman sampah dari luar Tlekung. Semoga ini bisa memberikan dampak baik untuk semua pihak," tuturnya.