Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu dan Eka yang Adu Banteng

Sri Utami dan Suaminya, Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu dan Eka
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal

Ngawi – Kecelakaan maut antara bus Sugeng Rahayu dan Eka, di Jalan Raya Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 31 Agustus 2023, menyebabkan tiga orang tewas dan 16 orang luka-luka. 

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

Diantara penumpang yang selamat dan hanya mengalami luka ringan, ialah pasangan suami istri atau pasutri bernama Sukarjan (45 tahun) dan Sri Utami (44). Pasutri ini adalah warga Nganjuk.

Kondisi Bus Eka dan Sugeng Rahayu yang Tabrakan di Ngawi Jatim

Photo :
  • VIVA/ Nur Faishal/ Humas Polres Ngawi
Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Sri Utami mengaku berangkat dari Kertosono, Nganjuk, dengan menumpangi bus Sugeng Rahayu W 7572 UY pada Kamis dini hari. Ia bepergian bersama suaminya, Sukarjan. 

"Keperluan hendak mengunjungi saudara ke Magelang," katanya kepada wartawan di rumah sakit tempat dia dirawat.

Posko Digital Data Kecelakaan Online Bakal Diterapkan saat Arus Libur Natal dan Tahun Baru

Sri dan suaminya duduk di kursi baris kelima dari depan. Selama perjalan, ia mengaku tertidur pulas. Sri dan suaminya baru terbangun setelah mendengar suara keras. Ternyata, suara itu berasal dari badan bus yang ditumpanginya yang adu banteng dengan bus Eka.

Sadar terlibat kecelakaan, Sri dan suaminya bersama penumpang lainnya yang luka ringan buru-buru keluar dari dalam bus. 

"Sambil gigil udara dingin saya lihat kondisinya [bus] sudah hancur. Kecepatan bus cukup kencang," ujarnya.

Sri mengaku terkejut, ketika melihat kondisi bus yang ditumpanginya ringsek. Namun ia bersyukur hanya mengalami luka ringan. 

"Habis kecelakaan kami diarahkan ke RSUD Geneng Ngawi," tandasnya.

Bus Sugeng Rahayu dengan Bus Eka Tabrakan di Jalan Lintas Ngawi-Madiun

Photo :
  • VIVA/ Nur Faishal/ Humas Polres Ngawi

Sementara itu, warga setempat bernama Yoyok Nugroho, menuturkan saat tabrakan terjadi banyak warga yang sudah bangun dan bersiap-siap beraktivitas. Tiba-tiba terdengar suara keras. 

"Suaranya kencang banget," katanya.

Penasaran dengan suara itu, Yoyok kemudian keluar rumah dan melihat apa yang terjadi. 

"Saya lihat sudah ada korban yang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sopir kedua bus sudah meninggal dunia di tempat," katanya.

Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Ngawi, kecelakaan itu terjadi di KM 9 depan Puskesmas Geneng di Desa Tambakromo. Saat itu, bus Eka bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur Prasetyo melaju kencang dari arah Solo, Jawa Tengah, menuju Surabaya, Jawa Timur.

Dari arah berlawanan, juga melaju dengan kecepatan tinggi bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto. Sesampai di lokasi, pejalan kaki berinisial AS (57 tahun) tiba-tiba menyeberang. Sontak saja itu membuat kaget pengemudi bus Sugeng Rahayu.

Pengemudi bus Sugeng Rahayu secara spontan membanting setir ke kanan, tapi tetap saja menabrak pejalan kaki tersebut. Tak hanya itu, bagian kanan bus Sugeng Rahayu juga adu banteng dengan bagian kanan depan bus Eka. Dua bus cepat itu pun rusak parah. Bahkan, atap bus Sugeng Rahayu terlepas.

Akibat kecelakaan itu, pengemudi bus Sugeng Rahayu dan Eka meninggal dunia di lokasi kejadian. Begitu juga dengan pejalan kaki berinisial AS, juga tewas. Selain itu, sebanyak 16 orang luka-luka. Semua korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Muhammad Taslim Chairuddin, mengatakan, kecelakaan maut itu diduga kuat karena kelalaian pejalan kaki dan pengemudi bus. 

"Kecelakaan terjadi di jalur lurus dan lampu penerangan cukup," katanya dikonfirmasi VIVA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya