Menkes Ungkap Sumber Polusi Udara yang Paling Berbahaya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Sumber polusi udara di wilayah Jabodetabek dianggap sangat berbahaya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa partikel paling berbahaya dalam polusi udara Jabodetabek adalah partikel 2.5 (PM 2.5) per mikrometer. 

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Partikel ini, kata dia, sangat kecil, sehingga bisa masuk ke dalam pembuluh darah dan paru-paru. Hampir semua negara dengan tingkat polusi tinggi mengukur partikel 2.5 mikrometer.

“Sumbernya ini dari mana? sumbernya ini dari pembakaran, pembakaran dari karbon. Bisa pembakaran karbon yang ada di bensin untuk transportasi, bisa pembakaran karbon yang ada di industri yang banyak pembakarannya seperti smelter industri baja, itu kan butuh heating, bisa juga pembakaran sampah, karena ada unsur karbonnya,” kata Budi saat raker bersama Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Trump Abaikan Proses Pemeriksaan oleh FBI untuk Seleksi Calon Menteri, Menurut Media

Ilustrasi smelter nikel.

Photo :
  • Istimewa

Budi menjelaskan, karena partikel ini sangat kecil dan berbahaya, maka polusi udara Jabodetabek dapat menyebabkan penyakit pernapasan. 

Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

“Yaitu infeksi saluran atas, infeksi paru, dan juga sebagian dari asma,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Polusi udara di ibu kota DKI Jakarta sedang disorot lantaran sudah kian memburuk hingga dikeluhkan masyarakat luas dari berbagai kalangan. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengklaim bahwa pengguna kendaraan bermotor yang kian bertambah menjadi penyebab polusi udara yang memburuk.

Sigit menjelaskan data yang ada di tahun 2022 bahwa 24,5 juta kendaraan bermotor tercatat di DKI Jakarta. Kemudian, sebesar 78 persen di antaranya adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor. Lebih dalam, Sigit menyoroti bahwa kendaraan bermotor ini rata-rata bertambah 1,2 juta unit tiap tahun.

"Kemudian, (rata-rata) pertumbuhannya per tahun dari 2018-2022 itu 5,7 persen dan sepeda motor itu 6,38 persen," ujar Sigit Reliantoro dikutip dalam kanal YouTube KLHK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya