Jokowi: Program SMKN Gratis dari Pak Ganjar Bisa Jadi Program Nasional

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

Semarang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi SMK Negeri (SMKN) Jawa Tengah (Jateng) di Jalan Brotojoyo Nomor 1, Kota Semarang, Jateng, Rabu, 30 Agustus didampingi oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 

Rocky Gerung: Statistik Andika Perkasa Merangkak Menanjak di Jateng, Jokowi Mulai Cemas

Jokowi mengapresiasi inisiatif Gubernur Ganjar Pranowo yang telah menggagas SMKN untuk siswa tidak mampu ini sejak tahun 2014. Presiden RI yang akan mengakhiri masa jabatannya di tahun 2024 ini  juga memuji memuji Ganjar karena berhasil memfasilitasi sarana prasarana lengkap dan canggih di SMK ini. Jokowi menyebut SMKN Jateng jauh lebih baik dibanding SMK di provinsi-provinsi lain.

“Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jawa Tengah. Dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja), kemudian digeser menjadi SMK yang khusus untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu,” kata Jokowi.

Soal Dukungan Jokowi ke Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Begini Analisa Pengamat

Presiden Jokowi didampingi Ganjar Pranowo mengunjungi SMKN Jateng

Photo :
  • Istimewa

“Kalau saya melihat SMK di Provinsi yang lain, ini juga jauh lebih bagus. Mesin-mesinnya, sampai ke CNC (Computer Numerical Control), semua mesin dasar, sampai CNC semuanya ada. ,” lanjutnya

Andika-Hendi Bentuk Satgas Anti-Politik Uang Jelang Pencoblosan, Bonus Menggiurkan bagi yang Menangkap

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, kehadiran SMKN di Jawa Tengah ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia. Sehingga Jokowi yakin program pendidikan kejuruan gratis ini bisa diperluas secara nasional

“Ini nanti saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini, dievaluasi lagi, dan bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu. Nanti, biar Mendikbud bisa ke sini. Kalau menurut saya bisa (dibawa ke nasional). Mendikbud biar bisa ke SMKN di Semarang ini, baru kita putuskan. Saya melihat bagus,” imbuh Jokowi.

Apalagi SMK ini juga bekerjasama dengan banyak perusahaan, sehingga tenaga kerja lulusannya bisa diserap lewat ‘link and match industri’. Di samping itu, ada juga fasilitas beasiswa yang memungkinkan lulusannya belajar di luar negeri.

“Kemudian me-link-kan dengan industri, di sini juga sudah di-link-kan dengan industri. Tadi juga ada kursus bahasa Jepang untuk mendapatkan beasiswa Takamaya Collage di Jepang,” imbuhnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa SMKN Jateng merupakan satu-satunya sekolah yang berdiri di bekas gedung BLK. Sehingga, kata Ganjar, lulusannya bisa praktis bekerja di industri sebagai tulang punggung keluarga yang kurang mampu.

“Beliau (Jokowi) sampaikan bisa tidak ini ditambah, bisa. Kalau ini ditambah dengan kapasitas seperti itu, sebenarnya lebih banyak dari keluarga tidak mampu bisa sekolah lagi di SMK,” kata Ganjar.

Di Semarang, SMKN Jateng memiliki lima jurusan yakni Teknik Konstruksi & Perumahan, Teknik Pemesinan, Teknik Elektronika Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.

Ganjar sendiri telah membangun tiga SMKN Jateng. Selain di Semarang, sekolah tersebut hadir juga di Pati dan Purbalingga.

Sejak dirintis di 2014, SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Lulusan terdiri dari 3 SMKN Jateng, yakni SMKN Jateng Semarang 825 lulusan, SMKN Jateng Pati 336 lulusan, dan 676 lulusan SMKN Jateng Purbalingga.

Tahun ini, SMKN Jateng meluluskan 258 siswa di angkatan ke-7 dari tiga kampus. Sebanyak 70 persen lulusan sudah terserap di dunia kerja. Adapun rincian lengkapnya 113 lulusan diterima kerja, 22 lulusan diterima kuliah, 35 lulusan ikut kursus bahasa Jepang untuk kerja dan kuliah ke Jepang, 10 lulusan ikut kursus bahasa Jerman.

Tak berhenti dengan 3 sekolah, Ganjar menambah 15 SMK semi boarding di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin. 15 sekolah ini dinamakan SMK Semi Boarding karena 30 siswa yang lolos seleksi masih belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.

Ke-15 sekolah tersebut antara lain SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya