Deretan Fakta Gempa Magnitudo 7,1 yang Bikin Panik Warga Lombok
- ANTARA
Mataram – Gempa bumi magnitudo 7,1 terjadi pada Selasa pukul 02.55 WIB. Pusat gempa bumi itu dilaporkan berada di laut pada kedalaman 525 km sekitar 163 km timur laut Lombok Utara.
Sebelumnya, gempa dikabarkan mengguncang 180 kilometer tenggara Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan terjadi pukul 02.55 WIB, Selasa, 29 Agustus 2023. Namun informasi ini diralat BMKG.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan gempa diakibatkan aktivitas tarikan ekstensional Lempeng Australia ke bawah.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas karena slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi,” katanya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun(oblique normal)," ujarnya
Berikut ini adalah beberapa fakta terkait gempa bumi yang terjadi menjelang subuh tadi.
1. Ralat, Tidak Ada Gempa M 7,4 di Tanah Bumbu Kalsel
BMKG sebelumnya mengumumkan peringatan dini gempa 7,4 magnitudo mengguncang Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Selasa dini hari. Pusat gempa berada di laut 180 kilometer tenggara Tanah Bumbu. KGempa yang terjadi pukul 02.55 WIB terletak di kedalaman 10 kilometer pada koordinat 4,38 LS-116,90 BT.
Namun demikian, warga Kalsel sama sekali tidak merasakan gempa bumi. Warga tidur dengan tenang dan tidak mengetahui terjadi gempa.
Banyak warga di sana tidak mengetahui adanya gempa dan bahkan baru mengatahui pagi hari. Itu karena getaran dirasakan di beberapa wilayah termasuk Bali dan Lombok.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan alasan perubahan data yang cukup signifikan tersebut. Dia bilang data awal gempa Tanah Bumbu merupakan data pendahuluan alias info cepat.
Data dikeluarkan hanya 2 menit 20 detik pasca gempa, namun masih terus berproses alias belum final.
"Fluktuasi perubahan data prosesing masih terus berlangsung. Tapi BMKG harus info cepat, akhirnya 2 menit disebar. Tapi belum final karena data belum terkumpul seluruhnya. Nah, muncul lah 7,4 dekat kalsel, Didiseminasikan. BMKG terus bekerja dengan data baru sensor-sensor gempa se-Indonesia, akhirnya final di 7,1 utara Lombok," kata Daryono kepada wartawan, Selasa.
"Kenapa harus cepat tidak menunggu hasil final? Karena BMKG lembaga peringatan dini tsunami. Harus cepat," imbuh Daryono.
Data terbaru BMKG mencatat gempa magnitudo 7,1 di Lombok terpusat di laut 163km Timur Laut Lombok Utara. Lokasi tepatnya berada di 6.94 Lintang Selatan, 116.57 Bujur Timur di kedalaman 525 kilometer. Gempa terjadi pada pukul 02.55 WIB
2. Warga Lombok Berhamburan, di Bali Pukul Kentungan
Gempa tersebut cukup keras terasa di Bali. Warga keluar rumah dan memukul kentungan. Bunyi kentungan ramai sekali di banyak wilayah di Bali untuk membangunkan warga karena ada gempa bumi.
Warga di Lombok berhamburan saat terjadi gempa bumi. Gempa awalnya terasa cukup kuat dan membuat warga terbangun. Namun gempa justru bergetar cukup lama membuat warga berhamburan keluar rumah. Bahkan banyak orang tua menggendong anak mereka keluar rumah.
"empanya masih terasa. Lama sekali gempanya," ujar seorang warga.
Beberapa warga yang panik terpaksa tidur di teras rumah mereka hingga subuh tiba. Warga merasa takut gempa susulan terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengimbau warga untuk memantau informasi perihal kejadian gempa bumi dari BMKG, menyusul gempa bumi yang terjadi Selasa dini hari.
"Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk informasi terkait gempa, wajib merujuk ke data BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Dia juga mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
3. Empat Kali Gempa Susulan
BMKG mencatat empat kali getaran susulan terjadi usai gempa di kawasan utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, terjadi dengan magnitudo (M) 7,1 pada Selasa dini hari.
"Gempa susulan sampai dengan 29 Agustus 2023 pukul 09.00 WITA terjadi 4 gempa susulan. Magnitudo terbesar M6,5 dan terkecil M3,2," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa.
Hari Selasa 29 Agustus 2023 pukul 02.55.32 WIB wilayah Laut Jawa ( Utara Lombok ) diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,94° LS ; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).
Gempa bumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Karangkates III - IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Trenggalek II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.