Korban Penculikan Praka Riswandi Ternyata 2 Orang, 1 Dilepas Karena Lemas

Anggota Paspampres, Praka RM pembunuh Imam saat diperiksa Pomdam Jaya
Sumber :
  • Pomdam Jaya

Jakarta- Korban penculikan Praka Riswandi Malik cs ternyata bukan cuma pemuda Aceh bernama Imam Masykur (25). Ada satu orang lagi yang diculik di saat yang sama.

Seribu Hektare di PIK Tak Ada Azan, Tampang Istri Selingkuh hingga Mobil Fahri Terbakar

"Sebenarnya yang diculik dua orang tapi yang satu dilepas," ujar Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Selasa 29 Agustus 2023.

Penyerahan jenazah Imam Masykur, pemuda asal Bireun, Aceh, tewas oleh Paspampres

Photo :
  • Ist
Apa Motif Chandrika Chika Lakukan Dugaan Penganiayaan?

Dia mengatakan, korban lainnya juga berprofesi sama seperti Imam, yaitu jualan obat. Tapi, identitas korban lainnya itu belum diketahui karena korban dilepas di ruas tol sekitar Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Korban ini sudah kondisinya, napasnya sudah susah, karena ketakutan akhirnya korban yang satu dilepas," ucapnya.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Sebelumnya diberitakan, IM (25), seorang warga Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga pasca diculik dan disiksa oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden berinisial Praka RM.

Hal ini viral di media sosial. Semisal akun Instagram @rakan_aceh. Akun itu menyebut korban sempat menelepon keluarga dan minta dikirim uang Rp50 juta. Apabila uang telat dikirim, maka korban bakal dibunuh.

Berdasar keterangan, surat penyerahan jenazah diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta. Praka RM berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

"Dia melakukan aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua temannya," demikian seperti dikutip dari akun tersebut, Minggu 27 Agustus 2023.

Anggota Paspampres, Praka RM pembunuh Imam saat diperiksa Pomdam Jaya

Photo :
  • Pomdam Jaya

Sementara itu, saat dikonfirmasi Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan kasus itu kini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.

"Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya