Bikin Malu, Mahasiswa UIN Bukittinggi yang Usir Gubernur Sumbar Terancam Disanksi
- Tangkapan layar media sosial
Bukittingi – Oknum mahasiswa yang terlibat aksi orasi dan pengusiran Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat menghadiri giat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) bagi mahasiswa baru pada Selasa kemarin di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Djamil Djambek Bukittinggi, terancam dikenakan sanksi akademik.
Dalam keterangan resmi yang diterima Rabu 24 Agustus 2023, pihak kampus akan memproses kasus ini dan mengambil tindakan tegas sesuai dengan kode etik mahasiswa UIN Bukittinggi.
"Terkait dengan Oknum Dema yang terlibat dalam aksi tersebut, sedang dalam proses untuk diambil tindakan tegas sesuai dengan kode etik mahasiswa UIN Bukittinggi," demikian bunyi pernyataan sikap yang tercantum dalam salinan keterangan resmi.
Kepala Bagian Umum, Akademik, Perencanaan dan Keuangan UIN Bukittinggi, Hendra Nasrul bilang, atas insiden yang terjadi pada selasa kemarin, pihaknya pun merasa malu.
Aksi itu kata Hendra, hanya dilakukan oleh sekelompok mahasiswa atau oknum. Bahkan, Presma UIN Bukittinggi ini kabarnya pergi juga demo ke Padang (menolak PSN Air Bangis) beberapa waktu lalu.
"Kami tidak menduga ini akan terjadi, kami merasa ini aib bagi kami, kami sangat malu. Kita masih koordinasi dengan pimpinan terkait dengan tindakan apa yang akan dilakukan kepada mahasiswa ini," tutup Hendra.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi diusir mahasiswa saat hendak memberikan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi. Pesertanya adalah, mahasiswa baru. Video aksi penolakan itupun kini viral di laman media sosial. Peristiwa itu, disebut terjadi pada Selasa kemarin.
Dilihat dari cuplikan video yang beredar, tampak Gubernur Mahyeldi sedang duduk dihadapan ribuan mahasiswa baru diatas panggung dalam ruangan Student Center UIN Bukittinggi. Berdasarkan informasi, disaat sesi tanya jawab ada seorang mahasiswa yang kemudian mengambil kendali diatas panggung.
Dengan spontan, mahasiswa tersebut berorasi dan menolak kedatangan Mahyeldi. Orasi mahasiswa itu pun mendapatkan sorakan dan tepuk tangan dari ribuan mahasiswa baru yang hadir pada saat itu. Tak hanya itu saja, spanduk bertuliskan isu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Ham dilangkahi juga tampak terbentang.
Informasi yang dihimpun, sikap mahasiswa yang menolak keras kehadiran Gubernur itu, berkaitan dengan masalah isu usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat. Mahasiswa menuntut usulan PSN yang diajukan Gubernur Mahyeldi ke Pemerintah Pusat dicabut lantaran dinilai mengancam keberadaan masyarakat disana.