Duduk Perkara Isu Kampanye LGBT Nyelip di Acara Orientasi Mahasiswa Baru ITB
- Instagram @institutteknologibandung
Bandung – Institut Teknologi Bandung (ITB) menepis adanya kampanye LGBT dalam kegiatan Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024.
Isu dugaan kampanye LGBT bagi mahasiswa baru ITB mencuat setelah viral di media sosial form angket kuisioner yang mencantumkan pilihan jenis kelamin, selain jenis kelamin pria dan wanita ada juga pilihan kelamin non biner (tidak mengindentifikasi jenis kelamin).
Direktur Kemahasiswaan ITB, Prasetyo Adhitama mengatakan form angket kuisioner yang mencantumkan pilihan jenis kelamin non biner itu beredar saat kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) yang dilaksanakan oleh Satgas ITB.
Menurutnya, Satgas ITB memang menyebarkan form angket terkait PPKS kepada mahasiswa baru untuk diisi. Namun, di tengah penyebaran form angket asli dari Satgas ITB itu, ternyata muncul angket lain yang juga disebarluaskan dan tidak teridentifikasi.
"Dan ternyata itu bukan dari kami, itu dari mitra ITB yang memang melakukan hal itu dan angket itu yang secara online sudah tidak bisa diakses lagi," kata Prasetyo Adhitama dalam keterangan persnya, Selasa, 22 Agustus 2023.
Sementara itu terkait orasi pelangi yang dikaitkan dengan isu LGBT, Prasetyo mengatakan tidak ada kaitannya dengan kempanye LGBT. Menurutnya warna pelangi itu menggambarkan bahwa program studi di ITB itu cukup banyak sekitar ada 40 program studi dan itu bermacam-macam. Dan itu merupakan tradisi yang sudah lama sejak tahun 2013 jadi jauh sebelum ramai isu pelangi yang dikaitkan dengan LGBT.
"Tapi yang jelas pada hari pertama kita tetap melakukan evaluasi bersama panitia, dan panitia menyadari itu dan menjadi pelajaran. Apa yang dulu bukan isu (LGBT) sekarang bisa menjadi isu, oleh karena itu kita rubah di rundown awalnya orasi pelangi menjadi orasi warna-warni," ungkapnya
Sementara terkait adanya kabar larangan salat magrib, Prasetyo menegaskan hal itu hanya kesalahan teknis saja. Menurutnya, karena jumlah mahasiswa baru yang cukup banyak sekitar 5.000 lebih ditambah panitia bisa mencapai 6.000 orang, sehingga tidak mudah mengatur waktu dan tempat yang tidak terlalu besar.
"Tetapi saat itu malamnya segera melakukan evaluasi dan sepakat untuk mengurangi beberapa acara. Jadi murni ini kesalahan teknis dan saat itu juga sudah kami lakukan evaluasi," katanya.
Terpisah, Ketua Panitia OSKM ITB Steven Siahaan mengatakan beredarnya form angket yang kontroversial itu berawal dari permintaan dari Satgas ITB untuk meminta waktu untuk menggelar takshow terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di tengah kegiatan OSKM.
"Disitu kami memberikan waktu. Namun untuk memberikan form seperti yang disebutkan dari kami tidak mengetahui adanya penyebaran form tersebut, dan tidak ada koordinasi dari Satgas PPKS yang juga memang berada di nanungan direktorat kemahasiswaan kampus, nah form disebarkan tanpa persetujuan," kata Steven dalam perbincangan di tvOne, Rabu, 23 Agustus 2023.
Steven menegaskan dari pihak panitia OSKM ITB sama sekali tidak mengetahui munculnya form angket yang diduga bagian dari kampanye LGBT. "Kami panitia OSMP tidak tahu sama sekali. Penyebaran form tersebut disebarkan dari pihak ketiga di luar kampus," ujarnya
Steven mengaku tidak berwenang menyampaikan siapa pihak ketiga di luar kampus yang diduga menyebarkan form angket tersebut. Ia hanya menyampaikan pihak ketiga yang dimaksud terkait dengan sponsorship. "Bukan kewenangan saya menyebutkan hal ini, bisa langsung ditanyakan ke ITB," tegasnya
ITB Minta Maaf
Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta maaf atas kehebohan munculnya isu dugaan kampanye LGBT dalam formulir online kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Ajaran 2023/2024 yang viral di media sosial.
Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengakui dalam rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru, masih terdapat sejumlah hal yang perlu terus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya agar program penyiapan mahasiswa baru dalam bidang akademik dan kemahasiswaan menjadi lebih baik.
"ITB menyesali atas munculnya beberapa isu yang menjadi sorotan. Untuk itu ITB menyampaikan permohonan maaf atas segala kerisauan yang terjadi," kata Widjaja dalam keterangan persnya dikutip Rabu, 23 Agustus 2023.
"Dalam hal ini, ITB memandang hal-hal tersebut sebagai bentuk perhatian dan masukan dari masyarakat. Oleh karena itu, ITB berterima kasih dan senantiasa terbuka atas masukan/kritik/saran dari seluruh pihak untuk perbaikan," sambungnya
ITB memastikan dalam pelaksanaan PMB tidak terdapat aktivitas yang mengarah kepada apa yang menjadi sorotan, dan secara langsung melakukan antisipasi melalui pembinaan secara internal dalam konteks pendidikan.
"Kantor WRAM (Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan) yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan ITB akan terus berusaha menciptakan atmosfer akademik dan kemahasiswaan yang lebih baik, khususnya bagi mahasiswa baru ITB angkatan 2023 dalam menempuh pendidikan tahun pertama di ITB Kampus Jatinangor," ungkapnya