Heboh Video Traffic Cone Meleot di Semarang, BMKG Ungkap Faktanya

Traffic cone meleot di Kota Semarang
Sumber :
  • Tiktok

Semarang – Beredar video di Tiktok yang menggambarkan cone pembatas jalan berwarna oranye , bertumbangan dengan kondisi meleh dan rusak. Dalam video tersebut ada narasi bahwa cone itu meleleh karena paparan panas di Kota Semarang yang menyengat.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Mengomentari video tersebut, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Giyarto, S., mengatakan bahwa informasi dalam video tersebut adalah hoax.

Ilustrasi cuaca panas.

Photo :
  • Pixabay
Penjelasan Polda Sumut Soal Kasus Gadis Terima Video Asusila jadi Tersangka Kini Berakhir Damai

Meski begitu dia menegaskan kalau saat ini cuaca memang panas karena masih dalam puncak kemarau. Kondisi cuaca panas masih dalam batas normal.

"Ini masih dalam kondisi normal. Memang yang dirasakan oleh kita menjadi lebih panas karena beberapa faktor, yaitu radiasi matahari, massa udara yang kering, tingkat carbon di udara dan polutan," jelasnya saat dihubungi Viva, Rabu 23 Agustus 2023.

Kasus Gadis Padangsidimpuan Jadi Tersangka Usai Terima Video Asusila Berakhir Damai

Pihaknya mengimbau, karena dalam puncak kemarau, maka masyarakat dan instansi agar waspada terhadap dampak kekeringan meteorologis akibat musim kemarau di wilayah Jawa Tengah yang diperparah dengan adanya fenomena El-Nino.

Khusus untuk daerah dengan tutupan vegetasi yang dapat menimbulkan tumpukan daun kering agar waspada terhadap potensi kebakaran lahan.

"Prakiraan cuaca 3 hari kedepan untuk wilayah Jawa Tengah masih belum ada potensi curah hujan, angin didominasi dari arah timur dengan kecepatan 10 – 30 km/jam," tambahnya.

Ilustrasi/Kemarau atau kekeringan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Hingga 7 Hari Ke depan (16-22 Agustus 2023), lanjut Giyarto, kondisi lahan mudah terbakar dan api mudah menyebar masih tinggi, oleh karena itu dihimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar di area lahan yang mudah terbakar.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya