Ingatkan Publik Hati-hati Pilih Pemimpin 2024, Jokowi Tegaskan Bisa Bikin RI Masuk Jebakan

Presiden Jokowi membuka Munas REI 2023.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden.

Jakarta – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin berikutnya, agar Indonesia bisa melakukan lompatan-lompatan besar pada 13 tahun ke depan.

Jokowi: Masalah Macet dan Banjir di Jakarta Sedikit-sedikit Mulai Terselesaikan

Demikian disampaikan Presiden Jokowi pada Pembukaan Rakernas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), di Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 19 Agustus 2023, sebagaimana ditayangkan dalam Youtube Sekretariat Presiden. 

"Kita semuanya harus sangat berhati-hati dalam memilih pemimpin, agar kita bisa, lompatan kita menjadi negara maju dengan GDP, dengan PDB ekonomi yang sesuai dengan standar negara maju," kata Jokowi.

Jokowi Ajak Warga Jakarta Pilih RK-Suswono pada 27 November 2024

Jokowi menekankan, dirinya tak akan pernah berhenti menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan bisa masuk dalam lima besar ekonomi terkuat dunia.

"Bisa masuk, tetapi memang tantangannya juga tidak mudah dan ini juga berkali-kali saya sampaikan. Itu peluangnya, opportunity-nya hanya berada pada kurun 13 tahun ke depan ini," kata Jokowi.

Bangun Sekolah di Batam, Nyanyang Dinilai Sosok Ideal untuk Memajukan Kepri

HUT RI ke-78, Presiden Jokowi Gunakan Baju Daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev

Karena itu, Presiden mengingatkan pemimpin ke depan sangat menentukan apakah Indonesia bisa melompat maju atau tidak.

"Kepemimpinan dalam 13 tahun itu sangat menentukan. Artinya kepemimpinan nasional di tahun 2024, kepemimpinan nasional di tahun 2029, kepemimpinan nasional di tahun 2034 itu sangat menentukan sekali negara ini terjebak pada jebakan negara berpendapatan menengah atau bisa keluar menjadi negara maju," ujarnya.

Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI Bersama DPR dan DPD 2023

Photo :
  • (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Jokowi lebih jauh mengatakan, pada tahun 60-70-an, negara-negara Amerika Latin telah memperoleh peluang yang sama seperti Indonesia saat ini. Namun, karena saat itu mereka gagal memanfaatkan peluang, maka mereka terjebak sebagai negara berkembang sampai sekarang.

"Karena saat diberi kesempatan, diberi peluang untuk melompat maju, dia tidak gunakan. Ini yang terus-menerus, tidak bosan-bosannya saya mengingatkan mengenai ini. Hati-hati mengenai kepemimpinan 24 (2024), 29 (2029) dan 34 (2034)," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya