PYCH Gelar Gebyar Kemerdekaan di Lapangan Banteng, Ada Pertunjukan Musik hingga Tari
- Istimewa
Jakarta - Papua Youth Creative Hub (PYCH) merupakan pusat pengembangan talenta muda Tanah Papua agar menjadi generasi unggul, kreatif, berjiwa pelopor, lincah mengadopsi cara-cara baru dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.
Program binaan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut berhasil merangkul talenta muda Papua untuk menjadi pelopor perubahan demi kemajuan dan kesejahteraan Bumi Cendrawasih sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Berbagai program yang diselenggarkan BIN melalui PYCH berhasil menarik keterlibatan berbagai sektor yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti sektor pertanian, perikanan, pertenakan, industri kreatif, pendidikan dan kesehatan, UMKM dan lokapasar (e-commerce), sosial budaya hingga pelestarian suku bahasa di Papua.
Pada Jumat malam, 18 Agustus, PYCH mengadakan kegiatan dalam rangka menyambut HUT RI dengan melakukan Gebyar Kemerdekaan Dari Papua Untuk Indonesia yang dihadiri oleh 1.000 masyarakat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
PYCH mengundang para seniman Papua yang berada di Jakarta untuk meramaikan acara tersebut. Terdapat pertunjukan musik, tari bahkan stand up comedy dari anak muda Papua. Selain itu, ada bazar UMKM Papua yang khusus menjual kuliner mau pun cinderamata khas Papua.
Ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan PYCH di luar Papua dan mendapatkan respon positif dari segenap masyarakat Papua yang berada di Jakarta.
"Ini perdana, kami buat kegiatan PYCH bukan di Jayapura, tapi Jakarta dalam rangka gebyar kemerdekaan kami mengumpulkan para seniman Papua dan di sini kami melihat bersama bagaimana kemerdekaan menjadi bagian penting dari anak-anak Papua," ujar personel PYCH Music Band sekaligus Pendamping Tim Music Anak Coment (M.A.C), Julio Faot.
Julio mengungkapkan alasan di balik terselenggaranya kegiatan PYCH di Jakarta bertepatan dengan salah satu grup musik asal Papua, M.A.C yang diapanggil untuk mengisi acara di Istana Merdeka pada momen HUT RI ke 78.
"Kemarin karena ada M.A.C yang dipanggil ke Istana Negara dalam rangka 17 Agustus kami mengisi di sana hanya satu lagu. Sehingga, 18 Agustus kami inisiasi untuk kumpul merayakan kemerdekaan di Jakarta, jadi ini momentum yang pas," ucap Julio.
Julio mengaku senang atas antusiasme masyarakat yang hadir terutama rekan-rekannya yang berasal dari Papua yang selama ini merantau ke ibukota. Sambungnya, kegiatan ini bisa memotivasi semangat generasi muda Papua, sekaligus momen temu kangen dengan masyarakat Papua diperantauan.
"Semuanya di sini antusias 100 persen sama-sama dengan kami untuk berkolaborasi, bernyanyi, menari, stand up comedy dan juga kami mengumpulkan buku sebagai donasi untuk teman-teman kami yang ada di Papua," ujar Julio.
Julio mendorong generasi muda Papua untuk terus berinovasi dalam menciptakan karya sekaligus dirinya berharap agar kegiatan serupa bisa dilakukan di wilayah lain yang ada di Indonesia dalam memperkenalkan potensi anak Papua di Indonesia.
"Kami dorong semua generasi muda di Papua khususnya ketika di kasih hadiah besar dari Pak Jokowi, kami bisa melanjutkan ini ke kabupaten-kabupaten di Papua. Dengan adanya provinsi baru di Papua harusnya anak muda di Papua lebih giat antusias, dan bukan hanya di Papua, kedepannya kami bisa selenggarakan kegiatan seperti ini di Yogyakarta, Sumatera dan dimana pun tempat kami bisa berkumpul," kata Julio.
Sementara, perwakilan personel grup M.A.C Elmar Mac, Morde Sawaki, Dhimart Ohee merasa senang atas penampilan off air perdananya yang dilakukan di Jakarta. Mereka bersyukur bisa tampil dalam skala nasional sekaligus bertemu dengan masyarakat Papua yang tinggal di Jakarta.
"Senang karena bisa mewakili Papua. Selain itu, kita bangga sebagai generasi muda Papua kita bisa mengharumkan Papua dan juga Indonesia," ujar Morde Sawaki.
"Tidak menyangka bisa seramai ini, kita pikir animonya akan biasa saja. Yang jelas kita senang dan bangga," timpal Elmar Mac.
"Semoga, melalui kita, bisa jadi contoh untuk teman-teman Papua untuk terus berkarya, buktikan bahwa kalian bisa," lanjut Morde.
Selain perform dari anak Papua, turut serta hadir YouTuber sekaligus Influencer Thariq Halilintar membuat acara tersebut semakin meriah.
Pada kesempatan tersebut, Thariq berkolaborasi dengan M.A.C menyanyikan lagu "Cuma Saya", serta menyapa seluruh masyarakat yang hadir.
Tak hanya bernyanyi bersama, Thariq juga mengunjungi bazar UMKM Papua dan membeli beberapa pakaian maupun kuliner khas Papua.
"Acaranya luar biasa, anak muda Papua di sini berkumpul untuk menuangkan kreatifitasnya di berbagai sektor seni, keren banget," ujar Thariq.
Thariq mengaku terkesan atas potensi seniman yang tergabung dalam PYCH tersebut. Lanjutnya, pada sektor UMKM, kuliner dan hasil karya cinderamata maupun fashion, menurut Thariq bisa bersaing dengan pasar global.
"Luar biasa, ini baju yang aku pakai aja keren banget asli buatan Papua, kainnya bagus, modelnya bagus, bisa dipakai buat manggung. Potensi musisinya gak diragukan lagi. Untuk UMKM, makannya enak-enak semua, kopinya mantap," lanjut Thariq.
Thariq berharap akan semakin banyak kegiatan serupa untuk menciptakan efek ganda dalam membangkitkan perekonomian Indonesia ke depan.
"Aku pengen lebih banyak lagi yang melihat ini, lebih banyak lagi ruang untuk berkreasi seperti ini, sehingga menghidupkan UMKM. Masyarakat pasti mau berbondong-bondong untuk meramaikan acara seperti ini," pungkas Thariq.
Selain PYCH Music Band, M.A.C dan Thariq Halilintar, ada pun penampilan dari seniman asal Papua lainnya, seperti Frans Sisir, Boi Soa Soa, Ijal Stand Up Comedy, Denny Pigay, Kariting Hitam Dance, Brian Fringkeuw dan Kkajhe.
Acara berakhir klimaks dengan lantunan musik asal Papua berjoged bersama seluruh penonton yang hadir dalam acara gebyar kemerdekaan tersebut.