Bendera Merah Putih Raksasa Terbentang di Gunung Panderman Setinggi 2.045 Mdpl

Bendera merah putih berukuran raksasa di Gunung Panderman
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Batu – Peringati Hari Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia, bendera merah putih berukuran raksasa 1.000 meter persegi kembali dibentangkan di Gunung Panderman sejak 16 Agustus hingga 18 Agustus.

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Keraton Surakarta Bentangkan Bendera Merah Putih 1.000 Meter

Bendera yang memiliki panjang 40 meter dan lebar 25 meter dengan berat 25 kilogram tersebut dibentangkan oleh relawan dari Cansabalas Adventure Team Independent Community dan para pemuda di Kota Batu hingga Kota Malang.

Koordinator Pengibaran Bendera Muchammad Fadhli Husein mengatakan dalam pemasangan bendera, awalnya para relawan secara bersama membopong bendera yang dibungkus oleh plastik terlebih dahulu.

Motif Tersangka Pesta Seks Tukar Pasangan di Batu: Puas saat Menonton

"Setelah sampai diketinggian 2.045 Mdpl baru bendera kita bentangkan di sana agar bisa terlihat oleh seluruh masyarakat. Kegiatan ini merupakan rutin tahunan yang kita lakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan," katanya, Kamis, 17 Agustus 2023.

Harapannya bisa menanamkan jiwa nasionalisme. Bahkan saat turun mereka harus membawa turun sampah dan tidak meninggalkan jejak apapun yang bisa merusak alam. "Karena kami ingin menanamkan juga kesan moral yang didapatkan dalam ekspedisi ini, rasa nasionalismenya juga," tuturnya.

Pesta Seks Tukar Pasangan di Batu, 6 Pasutri Bayar Tarif Rp800 Ribu Malah Digerebek Polisi

Tujuan membentangkan bendera di lereng gunung tentunya juga untuk menarik perhatian masyarakat agar bisa melihat bendera berkibar.

"Dengan dibentangnya bendera ini di lereng gunung, supaya dari kejauhan orang bisa lihat. Mungkin kalau orang itu melihat, bisa ingat juga akan perjuangan para pahlawan," tuturnya.

Kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter.

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Kirab Bendera 100 Meter

Sementara itu, sedikitnya ada 700 komunitas pecinta alam dari berbagai daerah, melakukan upacara bendera dan tanam 100 bibit buah juwet di Dusun Mendiro, Desa Pangklungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Kamis, 17 Agustus 2023, pagi.

Sebelum melaksanakan upacara bendera, pelajar, masyarakat dan ratusan aktivis pecinta alam mengirab bendera merah putih sepanjang 100 meter.

Harianto selaku ketua panitia pelaksana kegiatan tersebut, menjelaskan bendera merah putih sepanjang 100 meter itu dikirab sejauh 1,5 kilometer.

"Bendera sepanjang 100 meter itu dikirab dengan start mulai dari Dusun Ndampak hingga ke bukit Matahari yang ada di Dusun Mendiro. Jaraknya sekitar satu setengah kilometer," kata Harianto.

Usai melakukan kirab bendera, sambung Harianto para peserta melanjutkan kegiatan upacara bendera yang dipimpin oleh Kabid Konservasi DLH Jombang, Lilik Purwati.

"Setelah kirab, langsung upacara bendera, yang dipimpin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan dihadiri oleh tamu undangan dari instansi Kabupaten Jombang, serta masyarakat Desa Pangklungan," ujarnya.

Dia mengatakan, kegiatan kirab dan upacara bendera yang dihadiri aktivis pecinta alam ini juga melakukan penanaman 100 pohon juwet. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam sekitar.

"Tujuan kita menanam itu tadi untuk menumbuhkan rasa cinta kita pada alam, agar kita tetap bisa melestarikan alam kita. Yang kita ikut sertakan kegiatan hari ini, komunitas pecinta alam se-Jatim, dan kebanyakan dari Surabaya. Ada sekitar 700 orang," ujarnya.

Kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter.

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Ia berharap, kegiatan kirab dan upacara bendera yang diakhiri dengan kegiatan tanam pohon itu, bisa menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan serta alam, pada generasi muda.

"Harapannya, dengan kegiatan ini, supaya bisa menumbuh kembangkan rasa cinta pada bangsa dan negara, serta menumbuh kembangkan rasa cinta pada alam kita, demi menjaga kelestarian makhluk yang ada di bumi," katanya.

Sementara itu, Kabid Konservasi DLH Jombang, Lilik Purwati menjelaskan kegiatan tanam pohon juwet yang didahului kirab dan upacara bendera merah putih itu, bertujuan untuk memeriahkan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat, sekaligus untuk menggerakkan masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan di momen kemerdekaan ini," tuturnya.

Selain itu, ia berharap kedepan, bukit Matahari yang ada di Dusun Mendiro, Desa Pangklungan itu, bisa menjadi tempat wisata baru di kawasan Wonosalam Jombang.

"Harapannya kita bisa jadikan tempat wisata. Paling tidak nanti di sini ada tanaman-tanaman produktif. Dan karena tanah yang kita tanami ini milik Desa, nantinya kita akan bekerjasama dengan pihak pemerintah Desa," kata Lilik.


 

Lokasi korban meninggal ditemukan di kawasan Tahura Raden Soerjo, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (Istimewa)

Pecinta Alam Asal Semarang Tewas di Hutan Mojokerto, Jasad Dikerubungi Tawon

Seorang pria penyuka susur alam bernama Alaika Nugraha Abddillah (27 tahun), warga Ketapang, Susukan, Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tak bernyawa di kawasan Tahura

img_title
VIVA.co.id
3 November 2024