Kemarau Panjang Sebabkan 14 Embung Pertanian di Jombang Mengering, Ini Dampaknya

Salah satu embung yang kering di Desa Mangunan, Kabuh, Jombang
Sumber :
  • Uki Rama

VIVA – Musim kemarau telah tiba. Sedikitnya ada 14 embung untuk irigasi pertanian di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengering, karena debit air surut.

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Kini, embung yang merupakan tempat untuk menampung air hujan untuk keperluan irigasi sawah itu, tidak lagi difungsikan pada musim tanam ke dua.

Kondisi ini membuat para petani di Dusun Brumbung, Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Jombang kesulitan untuk mengairi sawahnya.

Manfaat Soda Kue untuk Kebersihan Toilet: Solusi Murah dan Efektif

Kepala Urusan Perencanaan Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh Witono (56 tahun) mengatakan, embung Brumbung yang dibangun puluhan tahun lalu ini, diperuntukkan untuk mengairi sawah. Embung ini mengairi sawah di beberapa desa yang ada di sekitar Desa Mangunan.

"Tujuan dibangun embung ini untuk mengairi sawah sekitar 40 hektare lebih. Mulai sawah di Desa Mangunan, sampai Desa Kedungjati," ujar Witono, Selasa 15 Agustus 2023.

Mengintip Proses Pembuatan Air Minum, dari Mata Air Sampai ke Tangan Masyarakat

Salah satu embung yang kering di Desa Mangunan, Kabuh, Jombang

Photo :
  • Uki Rama

Namun, pada saat musim kemarau seperti saat ini, embung ini sudah tidak lagi berfungsi. Karena air dalam embung sudah tidak ada.

"Kalau musim kemarau gak berfungsi karena gak ada airnya mas. Biasanya sejak bulan 8 (Agustus), sampai bulan 11 (November), gak ada airnya," katanya.

Lantaran, tak ada air, sambung Witono sawah yang biasanya ditanam padi, diganti petani dengan tanaman tembakau. Ia pun berharap, pada pemerintah agar membangun sumur bor di area embung. Sehingga pada musim kemarau seperti saat ini, petani tidak kesulitan mencari air.

"Waktu musim kemarau, petani berganti tanam tembakau, jadi gak seberapa butuh air, karena ngambil dari sumur. Ya mintanya dibikin sumur bor, supaya gak telat airnya. Walaupun di musim kemarau, tetap ada airnya," tutur Witono. 

Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Sultoni mengaku di Jombang ada 17 embung. Di mana embung-embung tersebut terbagi di dua wilayah.

"Terbagi menjadi dua wilayah, yakni di sisi utara Brantas dan di sisi selatan Brantas. Di utara Brantas ada sekitar 14 embung, yang di wilayah selatan ada 3 embung," ujar Sulton.

Ia menyebut, kondisi saat ini debit air di embung yang ada di utara Brantas berkurang. Lantaran, embung tersebut hanya menampung air dari hujan.

"Kondisi terkini secara umum embung tersebut sangat berkurang debit airnya. Karena secara tampungan hanya menampung (air) dari daerah sekitar dan bukan dari sungai," tuturnya.

"Sehingga pada musim kemarau, karena tidak ada sumber debit (air), otomatis debit itu sangat berkurang signifikan," ujarnya.

Ia menegaskan dari 17 embung itu, secara umum dipergunakan untuk keperluan irigasi kebutuhan air pertanian.

"Kalau dihitung luasnya ada sekitar 1.300 hektar, kalau di hitung berdasarkan sebaran kecamatan itu ada di wilayah kecamatan Plandaan, Kabuh, Ngusikan dan Kudu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya