12 WNA Asal Australia Dilaporkan Hilang Kontak di Perairan Aceh Singkil

Tim SAR Nias lakukan pencarian 12 WNA di Perairan Aceh Singkil
Sumber :
  • Istimewa/VIVA/B.S Putra

Aceh - Sebanyak 12 Warga Negara Asing (WNA) asal Australia dan 5 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan hilang kontak di perairan Sarang Alu dan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Senin 14 Agustus 2023.

Utusan Australia Akan Datang ke Indonesia Pekan Depan, Bahas Pemindahan Penahanan Terpidana Kasus Bali Nine

Mereka berlayar dari Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Minggu sore, 13 Agustus 2023. Mereka hendak berlibur ke Pinang Resort, di Kabupaten Aceh Singkil.

Menerima laporan hilang kotak tersebut, Tim Basarnas Nias turun ke lokasi dengan melakukan penyisiran di kawasan speed boat berlayar membawa belasan orang WNA dan WNI tersebut.

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

“Speed boat berangkat sekitar pukul 15.00 WIB dari Nias Utara dan sempat mengalami cuaca buruk,” ucap Kepala Basarnas Nias, Octavianto dalam keterangannya Senin petang, 14 Agustus 2023.

Octavianto menjelaskan mereka menggunakan dua perahu menuju Kabupaten Aceh Singkil. Di mana, satu perahu berisi 10 penumpang sempat sandar di Pulau Sarang Alu. Karena, saat itu kondisi cuaca buruk.

Kelompok Bali Nine, Tersangka Kasus Narkoba di Bali Bakal Dipulangkan ke Australia

Tim Basarnas Nias lakukan pencarian 12 WNA di Perairan Aceh Singkil

Photo :
  • Istimewa/B.S Putra

Sedangkan, satu perahu lagi. dengan tujuh penumpang tetap melanjutkan pelayaran. “Perahu yang hilang kontak berisi empat WNA dan 3 WNI,” tutur Octavianto.

Laporan terbaru, perahu yang berisi 10 penumpang berhasil tiba di Pulau Pinang. Saat ini tim SAR tengah melakukan pencarian.

Operasi Tim SAR dikerahkan untuk melakukan pencarian. Tim SAR juga sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk melakukan pencarian. Upaya pencarian dilakukan melalui laut dan pemantauan udara.

“Kami berkoordinasi dengan BCC, Pengelola Pinang Resort, Satgas SAR Pulau Banyak dan Panglima Laut Pulau banyak terkait posisi terakhir dan keadaan korban,” jelas Octavianto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya