Putra Mahkota Keraton Solo Terlibat Tabrak Lari yang Berakhir Damai
- VIVA/Fajar Sodiq.
Solo – Kasus tabrak lari yang melibatkan mobil Mitsubishi Pajero dengan motor di Gapura Gladag, Solo terungkap. Pengemudi mobil jenis SUV itu merupakan putra mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram. Kini kasus tabrak lari itu telah berakhir dengan damai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, pertemuan antara putra mahkota yang kerap dipanggil Gusti Purbaya dengan keluarga korban berlangsung di Satlantas Polresta Solo, Jumat, 11 Agustus 2023. Dari hasil pertemuannya itu keduanya sepakat untuk damai atas kejadian dugaan tabrak lari pada Rabu dini hari itu.
Kuasa hukum KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram dan Keraton Solo, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pratadiningrat mengatakan, kejadian tabrakan itu bermula ketika putra mahkota yang mengendarai mobil Pajero dari arah Jalan Slamet Riyadi menuju Jalan Pakubowo menuju Alun-Alun Utara Keraton Solo. Dari arah berlawanan muncul sepeda motor yang dikendarai Hanafi.
“Di sosial media kan kesannya dikatakan tabrak lari ya. Jadi pada saat kejadian kemarin pada hari Rabu pukul 01.30 WIB di daerah Jalan Pakubuwono atau Gladag, itu daerah di mana kendaraan apapun dilarang melalui dari alun-alun utara ke arah Slamet Riyadi. Dan pada saat itu terjadilah kecelakaan yang tidak bisa dihindari,” kata Ferry di Solo, Jumat, 11 Agustus 2023.
Menurut Ferry, dari hasil rekaman video CCTV setelah tabrakan itu muncul belasan orang langsung mendatangi korban yang terjatuh dari motor usai ditabrak. Kedatangan sejumlah orang itu selain menolong korban juga, untuk mengetahui kronologi kejadian yang menimpa Hanafi setelah mengalami kecelakaan.
“Gusti, dalam hal ini SOP di keraton itu apabila memasuki kawasan mulai dari Novotel itu sudah berkoordinasi menyampaikan bahwa kita akan masuk ke ring 1 keraton. Begitu masuk di Gladag, gusti pun sudah menyampaikan kepada satgas pengamanan dan Brimob di keraton bahwa baru saja terjadi kecelaan, dan meminta bantuan agar segera ke TKP menolong korban,” ujar dia.
Setelah itu sejumlah satgas pengamanan keraton dan abdi dalem pun meluncur ke lokasi kecelakaan untuk membantu korban yang ditabrak putra mahkota. Hanya saja setibanya di lokasi ternyata korban sudah tidak ada. Menurut informasi korban yang bernama Hanafi itu telah dibawa ke Rumah Sakit Yaksi Gemolong, Sragen.
“Nah keesokan harinya baru kita mendapatkan nomor handphone ibu korban. Setelah 1x24 jam kami menghubungi Ibu Darsi, kami datang ke rumahnya pada Kamis sekitar 11.00 sampai jam 14.00 WIB. Kami ngobrol dan melihat kondisi Mas Hanafi dalam kondisi baik, cuma dalam perawatan jalan,” bebernya.
Selang sehari berikutnya, lanjut Ferry, pihaknya kembali mendatangi rumah korban di Kali Jambe, Sragen. Pada pertemuan kedua yang berlangsung dengan hangat itu, kedua belah sepakat untuk menyelesaikan urusan tersebut secara kekeluargaan. Jalan ini ditempuh lantaran korban tidak mengalami luka serius.
“Selain untuk bermaaf-maafan atas kejadian tersebut, kunjungan ini sekaligus sebagai tanda kesediaan pihak keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat bahwa segala bentuk pertangggunjawaban akan dibantu sepenuhnya,” kata dia.
Sementara itu ibu korban, Darsi Tausariningsih mengatakan kondisi putranya hanya mengalami lecet di bagian tangan dan lutut setelah ditabrak mobil yang dikendarai putra mahkota Keraton Solo. “Cuma itu lukanya. Lainnya, alhamdulillah semua baik-baik saja. Kalau kendaraan ya namanya ada benturan pasti ada yang pecah di depan,” jelasnya.
Adanya kejadian tersebut, lanjut Darsi, pihak keluarga sempat menyampaikan laporan ke polisi. Laporan itu sebagai langkah antisipasi untuk mengurus Jasa Raharja. Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi korban tidak ditemukan adanya luka yang serius.
“Laporan juga sudah dicabut dan sudah menandatangani bahwasanya kami damai. Dan tidak perlu ada yang diperpanjang dan dipermasalahkan, karena anak saya sehat. (kerusakan) Kendaraan semuanya ditanggung,” ucapnya.