Prabowo dan Habib Luthfi Undang Jokowi Hadiri Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan
- Ahmad Farhan Faris/VIVA.
Jakarta - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bersama Habib Muhammad Luthfi Ali bin Yahya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.
Tujuannya, Prabowo dan Habib Luthfi sebagai panitia Muktamar Sufi Internasional yang akan diselenggarakan di Pekalongan, Jawa Tengah pada 29-31 Agustus 2023.
“Baru saja kami dari Panitia Muktamar Sufi Internasional, World Sufi Assembly yang pimpinannya Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya bersama rombongan dari pimpinan dimanja saya dapat kehormatan diminta ikut serta,” kata Prabowo.
Rencananya, kata dia, kegiatan ini akan dihadiri para ulama sufi dari 64 negara yang tergabung dalam World Sufi Assembly. Diantaranya para ulama Sufi Mukti Rektor Universitas, hadir juga dari Mesir, Wantimpres Mesir, Wantimpres Palestina, Syekh dari Al-Azhar.
“Tentunya para tokoh ulama dari dalam negeri, rektor-rektor universitas dari dalam negeri, ormas dari dalam negeri, ormas Islam dan pimpinan-pimpinan pondok pesantren,” jelas Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Menurut dia, Muktamar Sufi Internasional ini akan mengangkat tema karya sufi kontemporer dalam dunia yang dinamis, dimanja akan membahas empat bidang, yaitu pendidikan sufi dan pengaruhnya terhadap penyucian jiwa; ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
“Tiga, industri media dan opini publik; terakhir peran penting tasawuf dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Prabowo bersama Habib Luthfi melapor kepada Presiden Jokowi terkait pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah pada akhir bulan Agustus 2023. Menurutnya, Presiden Jokowi berkenan hadir untuk membuka kegiatan muktamar tersebut.
“Tadi sudah dilaporkan ke Bapak Presiden, Bapak Presiden berkenan membuka Muktamar Sufi Internasional ini pada tanggal 29 Agustus yang akan datang,” ucapnya.
Sementara, Prabowo mengungkap arahan Presiden Jokowi agar panitia muktamar melakukan koordinasi dan kerja sama dengan kementerian-kementerian lain, terutama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri. “Untuk lancarnya penyelenggaraan muktamar internasional ini,” pungkasnya.