Lukas Enembe Hidup Jorok Dalam Rutan, KPK Berencana Lakukan Pemindahan
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung membahas terkait dengan pemindahan Rumah Tahanan (Rutan) untuk Lukas Enembe usai berprilaku jorok dan mengganggu tahanan lain yang ada di Rutan KPK. Ada opsi Lukas Enembe di pindahkan ke tempat khusus.
"Iya, kami sudah komunikasikan sudah dibicarakan dengan pihak rutan. Tadi, hari ini, ada pembahasan-pembahasan terkait rencana nanti seperti apa yang akan bisa dilakukan. Artinya kami mengutamakan kenyamanan dari semua tahanan ya," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan pada Senin 7 Agustus 2023.
Sampai dengan saat ini memang masih dalam tahap pembahasan untuk upaya pemindahan tahanan Lukas Enembe. Hal tersebut merujuk pada keluhan para tahanan dan Lukas pun akan tetap diperlakukan sama dengan tahanan lainnya.
"Pembahasannya belum sampai kesimpulan. Nanti seperti apa yang bersangkutan apakah akan ditempatkan khusus misalnya kan ada banyak pertimbangan-pertimbangan. Karena kami pastikan KPK memperlakukan tahanannya sama," kata Ali.
Lukas Enembe sampai dengan saat ini masih ditahan di rutan KPK. Lukas juga kerap menolak minum obat dari tim dokter RSPAD.
"Kalaupun kesehatan, kebersihannya termasuk disiplin dalam minum obat, makan, pemeriksaan oleh dokter KPK sejauh ini dinformasi kami peroleh dia menolak dan saya kira sangat disayangkan keadaan ini," ucap Ali.
"Oleh karena itu kami berharap dan mengingatkan yang bersangkutan agar mau diperiksa, mau makan, mau minum obat dari dokter RSAPD. Dan pihak keluarga serta penasihat hukumnya kami juga berharap agar bisa memberikan saran dan masukan ke dia atau sarannya ke terdakwa ini kan semua dalam rangka kelancaran proses sidang," lanjutnya.
Lukas Enembe Bersikap Jorok di Rutan KPK
Pengacara hukum Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengatakan bahwa dua puluh tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat dengan menyatakan keluhan terhadap Lukas Enembe yang tengah di tahan di Rutan. Keluhan itu berupa ketidaknyamanan sejumlah tahanan karena Lukas berprilaku jorok di dalam Rutan.
Dalam surat yang diterima oleh Petrus, keluhan sejumlah tahanan itu karena Lukas Enembe kerap kencing di celana dan tempat tidurnya.
"Dalam surat yang ditandatangani John Irfan, tahanan Rutan dan 19 tahanan rutan lainnya, menuliskan bahwa Bapak Lukas Enembe selama enam bulan di rutan, selalu kencing di celana dan di tempat tidur," ujar Petrus dalam keterangan tertulis, Jumat 4 Agustus 2023.
Selanjutnya, Petrus menjelaskan bahwa Lukas Enembe tidak pernah membersihkan diri ketika selesai buang air besar. John Irfan selaku penulis surat kepada Petrus mengatakan bahwa Lukas buang air kecil di kursi yang berada di ruangan bersama tahanan lain.
"Kencing di celana di kursi di ruang bersama, meludah ke lantai ataupun di tempat-tempat lain di mana dia berada, tidak pernah membersihkan diri setelah buang air besar, dan tidur di atas kasur yang sudah berbau pesing, oleh karena kasur tersebut tidak diganti," kata dia.
Petrus melanjutkan, surat itu dituliskan bahwa para tahanan rutan KPK tidak tahan lagi atas perilaku Lukas Enembe. Bahkan, petugas Rutan KPK juga tak melakukan perawatan khusus untuknya.
"Kami, para tahanan dengan kesibukan dan beban pikiran kami masing-masing, sudah tidak mungkin untuk menyelesaikan hal hal di atas," kata Petrus menyampaikan isi keluhan para tahanan.
"Yang paling mungkin kami lakukan adalah berteriak ke penjaga ketika kondisi kesehatan Bapak Lukas menurun," tambahnya.
Tak hanya itu, kata tahanan, Lukas Enembe juga tidak mengenakan baju ketika Komnas HAM melakukan kunjungan delegasi ke rutan KPK. Tahanan pun meminta agar Lukas di rawat di rumah sakit.
"Diceritakan John, ketika datang delegasi Komnas HAM, sebelum mereka memasuki ruang tahanan, Para Tahanan rutan mendapati Bapak Lukas dalam keadaan bugil sesudah ngompol di lorong depan kamar isolasi," kata dia.
"Dan tanpa bermaksud mencampuri proses hukum Bapak Lukas, izinkan Bapak Lukas mendapat pengobatan dan perawatan di rumah sakit, yang lengkap dengan dokter, paramedis, peralatan," imbuhnya.