Presiden Jokowi Hadiri Pertunjukan Angklung Terbesar Dunia di GBK
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka acara pertunjukan angklung terbesar di dunia yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Berdasarkan pantauan VIVA di lokasi, Presiden Jokowi hadir pukul 19.12 WIB. Ia hadir menggunakan batik berwarna coklat dengan celana panjang warna hitam. Jokowi juga ditemani oleh sang istri, Iriana Jokowi dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
Adapun peserta yang mengikuti pergelaran angklung terbesar di dunia ini terdiri dari TNI-Polri, Kementerian dan Lembaga, serta sekolah ikatan dinas yang berjumlah 15.000 peserta.
Sebagai informasi, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan bakal menghadirkan rangkaian site events untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78.
Pertunjukan Angklung Terbesar Dunia di GBK
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Salah satu site eventnya diinisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), yakni dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya Indonesia, serta direpresentasikan melalui pergelaran seni.
Angela mengatakan, pada HUT ke-78 RI ini akan ada pertunjukan angklung terbesar di dunia. Di mana nantinya akan melibatkan lebih dari 15.000 pemain angklung, juga mereka memainkan satu lagu nasional yakni "Berkibarlah Benderaku" dan lagu internasional "Wind of Change".Â
"Akan ada pagelaran angklung yang akan dimainkan oleh kurang lebih 15.000 pemain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2023, kegiatan ini di inisiasi oleh (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Peragaan busana 'Istana Berkebaya'. Ini akan diadakan Sabtu 5 Agustus 2023, pukul 19.30 sampai pukul 21.00 WIB," kata Angela saat konferensi pers di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, Senin, 31 Juli 2023.
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
