Sri Mulyani Ngaku Deg-degan Soal Janji Jokowi Buat Dana Abadi Perguruan Tinggi
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengaku deg-degan soal janji kampanye Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 lalu, mengenai pembentukan dana abadi pendidikan.
Menurutnya, Jokowi bukan cuma meminta ada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), namun harus ada dana abadi pendidikan yang mengelola dana abadi perguruan tinggi hingga kebudayaan.
"Saat kampanye di 2019, saya yang deg-degan bapak, karena waktu itu bapak minta bukan hanya LPDP, tapi membuat dana abadi perguruan tinggi, dana kebudayaan," kata Sri Mulyani dalam LPDP Fest di Jakarta, pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Meski demikian, Sri Mulyani menjadi lebih tenang, sebab, semua janji kampanye itu berhasil dipenuhi. Dia juga berterima kasih kepada kepercayaan yang diberikan Jokowi atas dirinya.
"Semua kita sudah penuhi seluruh janji kampanye Bapak Presiden. Kami terima kasih atas seluruh kepercayaannya," ujarnya.
Sebagai informasi, dana abadi pendidikan sendiri diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) 111/2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan.
Hal itu untuk memenuhi perkembangan alokasi anggaran pendidikan, termasuk dana abadi di bidang pendidikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
Dalam pasal 2 disebutkan, dana abadi pendidikan terdiri atas dana abadi pendidikan, dana abadi penelitian, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi perguruan tinggi.
Dana tersebut dapat bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara, pendapatan investasi, atau sumber lain yang sah, yang tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.