Viral, Seorang Anak Ceritakan Ayahnya Jadi Korban TPPO dan Disiksa di Dalam Kapal
- Istimewa
Jakarta – Baru-baru ini viral di media sosial terkait seorang ABK atau awak kapal yang diduga mengalami kekerasan oleh enam seniornya hingga terkena stroke. Cerita itu diposting oleh salah satu akun Instagram @celsa_9, yang mengungkapkan bahwa ayahnya menjadi korban pengeroyokan saat bekerja menjadi awak kapal.
Celsa, anak dari Yono Mulyono, korban dari pemukulan itu menyatakan bahwa dirinya tidak terima saat mengetahui bahwa ayahnya mengalami tindak kekerasan saat bekerja.
Yono pada awalnya dilaporkan oleh sesama rekan kerjanya bahwa dirinya terjatuh dari tangga kapal, dan langsung mengalami stroke. Namun, pihak keluarga tidak mempercayai hal tersebut, sebab sang ayah tidak pernah memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dan kondisi kapal yang diketahui hanya kapal kayu.
"Kenapa aku bisa menduga ayah aku disiksa walaupun ayah gak bisa bicara, yang setelah aku tahu pertama, kapal yang ayah tumpangi ini kapal nelayan, kapal kayu, kalau pun jatuh mungkin gak separah seperti sekarang. Karena dari penjelasan temannya yang antar pas di rumah sakit kaya kurang meyakinkan, namun sekarang temannya sudah pergi kerja lagi ke laut," kata Celsa pada VIVA, Kamis, 3 Agustus 2023.
Cesla juga sempat menjabarkan bahwa ayahnya, mendapat pekerjaan itu melalui media sosial Facebook. Awalnya, sang ayah pamit untuk bekerja pada 5 Juni 2023, namun saat berada di tengah laut, rupanya Yono dipindahkan ke kapal lain bernama Marcel18.
"Ayah mulai berangkat tanggal 5 Juni 2023, ayah awal masuk PT Alam Osin Savi," ujarnya.
"Sebelum dipindahin ke kapal marcel18. Ayah chat mamah kalau dia sudah sampai Sri Lanka, karena yang kita tahu ayah cuma kerja di Marauke, tapi ternyata sudah di luar Indonesia," tutur Cesla yang terkejut bahwa ayahnya saat itu sampai di negara orang.
Dalam kesempatan yang sama, Cesla menduga bahwa ayahnya telah ditipu dan menjadi korban perdagangan manusia. Sebab, sang ayah tidak diberikan makan, minum, dan disiksa di dalam kapal.
Kapal yang ditumpangi Yono juga tidak memiliki izin resmi untuk masuk ke laut Sri Lanka. Bahkan, ayah Cesla itu tidak membawa paspor untuk bisa mencapai Sri Lanka.
"Kenapa aku bisa menduga kedua PT (perusahaan) ini perdagangan manusia, karena mungkin PT Alam Osin Savi ini penyalur (karyawan) dan yang beli PT Marcel Jaya, kalau emang gak kenapa juga dia (ayah) harus pindah (kapal) di tengah laut."
Oleh karena itu, Cesla telah melaporkan kasus ayahnya tersebut pada pihak berwenang. Dia percaya bahwa keadilan bagi ayahnya akan segera terungkap, sebab pihak kepolisian berjanji untuk mengusut kasus itu.
"Katanya benaran mau diusut, kita percaya saja sama polisi," pungkasnya.