Cerita Letda Inf Sawung Setyawan Ngaku Tak Pintar Segala Aspek, Tapi Bisa Dapat Gelar Adhi Makayasa

Letda Inf Sawung Setyawan
Sumber :
  • YouTube TNI AD

Jakarta – Letnan Dua (Letda) Infanteri (Inf) Sawung Setyawan S Tr (Han) adalah salah satu peraih Adhi Makayasa 2023. Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun ini.

Terkuak Alasan di Balik Kebiasaan Jenderal TNI Maruli yang Jarang Dilakukan Pejabat Tinggi Militer RI

Ternyata untuk mencapai di tingkat ini bukanlah perkara yang mudah. Ia pernah gagal berkali-kali, yang hingga pada akhirnya bisa mendapatkan gelar lulusan terbaik. Simak kisah Letda Inf Sawung Setyawan, yang diceritakan di Kartika Podcast yang tayang di kanal YouTube TNI AD.

Lulusan terbaik AKMIL

Subsatgas Pemberantasan Narkoba Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg, Dua Oknum TNI Diamankan

Letda Inf Sawung Setyawan

Photo :
  • YouTube TNI AD

Letda Inf Sawung Setyawan merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2023 yang meraih Adhi Makayasa. Apa itu Adhi Makayasa? Adhi Makayasa merupakan salah satu penghargaan yang diberikan oleh lulusan terbaik Akademi Militer setiap tahunnya.

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Jadi, tidak bisa semua Taruna bisa mendapatkannya. Hanya satu dari satu angkatan yang dapat memiliki gelar Adhi Makayasa. Gelar ini diberikan kepada Taruna yang memiliki nilai terbaik dari tiga aspek yang dilaksanakan selama pendidikan di Akademi Militer. Aspek tersebut diantaranya aspek sikap perilaku, aspek jasmani, dan aspek akademik.

Letda Inf Sawung Setyawan bangga dengan apa yang diraihnya itu, yakni mendapatkan gelar Adhi Makayasa. Gelar ini adalah satu penghargaan atau pengalaman yang tidak pernah ia lupakan. Juga, penghargaan ini memberikan motivasi kedepannya agar bisa menjadi perwira TNI AD yang lebih baik lagi dalam pengabdiannya.

“Perasaannya pasti haru, pasti bangga. Karena tidak semua Taruna, tidak semua tentara, ataupun yang pernah belajar di Akademi Militer ini bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Dan ini merupakan salah satu penghargaan ataupun pengalaman yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan,” ungkap Letda Inf Sawung Setyawan, dikutip dari tayangan YouTube TNI AD, Selasa, 1 Agustus 2023.

“Semoga, Adhi Makayasa ini ataupun penghargaan ini bisa lagi memberi motivasi bagi saya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dalam memberikan pengabdian sebagai perwira TNI Angkatan Darat,” imbuhnya. 

Doa dan dukungan dari dari kedua orang tua juga menjadi salah satu faktor keberhasilan Letda Inf Sawung Setyawan selama menempuh pendidikan Akademi Militer. Kedua orang tuanya pun bangga dengan capaian Letda Inf Sawung yang meraih gelar Adhi Makayasa.

Usaha tak menghianati hasil

Letda Inf Sawung Setyawan

Photo :
  • YouTube TNI AD

Singkat cerita, ia lulus SMA tahun 2018 dan Letda Inf Sawung langsung mendaftar Taruna. Namun tahun itu bukan rezekinya. Kemudian di tahun 2019 ia mencoba kembali dan akhirnya lulus seleksi. Kata dia, menjadi seorang perwira adalah cita-citanya sejak kecil.

“Karena memang sudah cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi Taruna, ingin jadi Perwira, saya mencoba lagi di tahun 2019 dan Alhamdulillah saya masuk sebagai Taruna Akademi Militer,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengaku tidak punya target untuk meraih penghargaan Adhi Makayasa. Hanya saja, ia selalu memberikan yang terbaik, yang bisa ia lakukan.

“Saya tidak pernah punya target untuk menjadi sesuatu ataupun menjabat sesuatu. Dan bahkan untuk mendapatkan gelar Adhi Makayasa. Yang saya kerjakan adalah, yang penting selama pendidikan saya bisa memberikan terbaik yang bisa saya berikan,” bebernya.

“Saya bisa menunjukkan kemampuan saya, kualitas saya, sehingga mungkin dari apa yang saya kerjakan tersebut, Alhamdulillah saat pendidikan selesai saya dinyatakan sebagai peraih Adhi Makayasa,” imbuhnya.
Pria yang dibesarkan di Magelang, Jawa Tengah itu mengaku bukan seorang yang pintar dalam pengetahuan, juga bukan orang paling kuat secara jasmani.

“Saya tuh bukan orang yang paling pintar di angkatan saya. Saya bukanlah orang yang paling kuat diangkatan saya. Dan saya juga bukan orang yang paling bisa memberikan solusi dan sebagainya. Dan saya selalu berintrospeksi diri pada diri saya, apa yang saya rasa kurang dan itu saya selalu perbaiki selama empat tahun saya pendidikan di Akademi Militer,” tandasnya.

Meski memiliki kekurangan dari segala aspek, ia belajar dari rekan-rekannya. Misalnya saja jika rekannya belajar selama dua jam, ia termotivasi untuk belajar lebih dari jam tersebut.

Mengaku bukan orang paling kuat secara jasmani, ia pun harus menghabiskan waktu istirahatnya untuk berlatih. Sehingga, ia bisa menyamakan posisi atau nilai dari rekan-rekannya. Usaha itu pun membuatnya mendapat predikat Adhi Makayasa, apabila tiga aspek di akumulasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya