BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun 2023 Lebih Kering, Ini Wilayahnya

Ilustrasi - Hamparan lahan pertanian yang kering saat musim kemarau di Kabupaten
Sumber :
  • ANTARA/Aloysius Lewokeda

Jakarta – Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), A Fachri Radjab mengatakan, musim kemarau tahun 2023 diprediksi lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya. 

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Fachri menyebutkan, salah satu penyebab kekeringan itu adalah dampak dari fenomena El Nino. "Diperkirakan musim kemarau kita akan lebih kering dibanding 3 tahun sebelumnya," kata Fachri dalam diskusi FMB9ID secara virtual, Senin, 31 Juli 2023.

Fachri juga membeberkan beberapa wilayah yang akan mengalami kekeringan, di antaranya yaitu Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan. 

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

Ilustrasi/Kemarau atau kekeringan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Untuk di pulau Jawa, kata Fachri, hampir seluruh wilayahnya memiliki curah hujan yang rendah dari prakiraan hujan bulanan BMKG. Tak hanya Jawa, sebagian pulau Sumatera pun memiliki intensitas hujan yang rendah. 

Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

"Baik itu di Sumatera, hampir sebagian besar ya. Kemudian seluruh Jawa itu merata hampir seluruh Jawa itu kategori hujannya rendah," ujarnya. 

Kemudian, kekeringan akibat fenomena El Nino ini juga berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Bara, Nusa Tenggara Timur. Kemudian di sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

"Kemudian di Bali, NTB, NTT juga sama. Kalimantan dari Kalimantan bagian barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara itu sama juga, dan Sulawesi utamanya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, itu yang berpotensi terjadinya musim kering," ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta BUMN dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat dan memperbanyak anggaran pemberian bantuan sembako kepada masyarakat, sebagai langkah mengantisipasi dampak fenomena cuaca El Nino.

"Kalau bisa memang punya anggaran bantuan sembako ke masyarakat diperkuat, diperbanyak. Karena apa, kita menghadapi El Nino yang tidak bisa kita hitung karena itu menyangkut iklim, sehingga harus didahulukan," kata Presiden Jokowi usai meninjau pasar rakyat di Lapangan Rampal Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Menurut Presiden Jokowi, anggaran penyediaan bantuan sembako harus didahulukan karena menyangkut dampak El Nino yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan.

Selain memperkuat bantuan sembako, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan para kepala daerah untuk memperbanyak pasar-pasar murah di daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya