Sakit Hati karena Dicurangi, Siswa Paskibraka Sultra yang Diganti Anak Polisi Memilih Mundur

Doni Amansa bersama Kjasa Hukumnya gelar konfersi pers di di kantor LBH HAMI Sultra.
Sumber :
  • Istimewa.

Konawe –  Doni Amansa, pelajar SMA yang lolos menjadi pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibraka nasional asal Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan mundur. Siswa SMA Negeri 1 Unaaha itu mengaku mundur sebagai paskibraka Provinsi Sultra lantaran sakit hati dicurangi hingga gagal menjadi paskibraka nasional.

Kuasa hukum keluarga Doni Amansa, Andri Darmawan menjelaskan, Doni Amansa memilih mundur sebagai paskibraka Sultra karena dikhawatirkan psikologinya terganggu saat di karantina nanti.

"Kita tidak bisa menjamin psikologi dan keamanannya. Sehingga memutuskan Doni mengundurkan diri dari paskibraka provinsi," kata Andri saat dikonfirmasi, pada Minggu 30 Juli 2023.

Pengukuhan Paskibraka. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/ Satria Zulfikar (Mataram)

Andri menyebut, jika Doni Amansa akan mulai dikarantina untuk pemusatan latihan paskibra provinsi Sultra, pada Minggu 30 Juli hari ini. Hanya saja, Doni memilih mundur karena merasa tidak nyaman jika nantinya bertemu dengan panitia seleksi daerah di Kesbangpol Sultra. Sementara saat ini, menurut Andri, pihaknya bersama Doni tengah berkonflik dengan lembaga pemerintah tersebut.

"Hari ini 30 Juli sebenarnya dikarantina. Tapi kalau dikarantina Doni ketemu dengan panitia-panitia dari Kesbangpol, kita tidak bisa menjamin psikologi dan keamanannya gimana nanti. Itulah kenapa Doni memilih mundur dari Paskibraka Provinsi," ungkap Andri

Andri menambahkan, bahwa sebelum Doni mengumumkan dirinya mundur, dia telah didampingi ibunya sudah menyampaikan hal itu ke Badan Kesbangpol Konawe.

"Sudah disampaikan sebelumnya ke Kesbangpol Konawe," terangnya.

Sementara itu, Doni Amansa mengaku mundur dari Paskibaraka Provinsi karena masih merasa sakit hati kepada panitia seleksi daerah. Doni sakit hati karena sudah dicurangi paskibraka nasional meski sempat diumumkan lolos.

Kapolres Bilang Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Ingin Melerai Tawuran

"Mereka sudah curang dan mencuri impian saya, saya lebih bangga mengibarkan bendera sendiri, mending saya mengibarkan bendera merah putih di daerah saya (Konawe), daripada di provinsi," ungkap Doni saat menggelar jumpa pers di kantor LBH HAMI Sultra Sabtu 29 Juli 2023 kemarin.

Selain itu, Doni juga mengaku sudah mengikhlaskan impiannya untuk mencatatkan sejarah mengibarkan Bendera Sangsaka Merah Putih di Istana Negara.

Demo Tolak Survei Masjid di Sambhal India Berujung Bentrok dengan Polisi, 5 Orang Tewas

Hanya saja, Doni tetap mengungkapkan kekesalannya terhadap panitia seleksi (Pansel) Paskibraka Nasional tingkat Provinsi Sultra, yang mana ia merasa impiannya sudah direnggut dan dicurangi oleh pansel.

Lebih lanjut, Doni mengungkapkan akan memilih menjadi paskibraka saat pengibaran bendera pusaka di Kabupaten Konawe, karena sudah disiapkan satu tiket sebagai peserta.

Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang

“Saya lebih bangga mengibarkan Bendera Merah Putih di daerah saya sendiri,” pungkasnya 

Ilustrasi/Proses autopsi korban penembakan

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Peristiwa penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik menyusul kasus seorang perwira polisi menembak anak buahnya sendiri di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024