Kepala BNPT: Sel-sel Teroris di Permukaan Menggunakan Jubah Agama

Kalemdiklat Polri Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel
Sumber :
  • Lemdiklat Polri

Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan para teroris memiliki strategi baru untuk menyusup ke kehidupan masyarakat, salah satunya dengan menggunakan kedok agama.

Densus Beberkan Peran 8 Tersangka Teroris Kelompok NII yang Ditangkap di Beberapa Wilayah Indonesia

Awalnya, Rycko menyebut pendekatan kelompok teroris kini berubah dari yang semula terang-terangan dengan melakukan aksi kriminal menjadi lebih tenang dan damai.

"Kelompok [teroris] ini mulai mengubah pendekatannya dari hard [approach] menjadi soft approach; dari strategi 'bullet' (peluru) menjadi 'ballot' (suara)," kata Rycko dalam Peringatan Puncak HUT ke-13 BNPT di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Organisasi Pers Sebut Sebagian Besar Jurnalis Dibunuh secara Sengaja oleh Israel di Gaza

Dia juga menyebut para teroris kerap terlihat menggunakan jubah agama di tengah masyarakat. Namun, di balik jubahnya itu, katanya, mereka melancarkan aksi dengan menyebarkan ideologi radikal secara masif.

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Ilustrasi Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror saat mengamankan lokasi penangkapan terduga teroris

Photo :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

"Sel-sel terorisme ini di permukaan menggunakan jubah agama, sementara di bawah permukaan melakukan gerakan ideologi dalam ruang yang gelap secara sistematis, masif, dan terencana," ujarnya.

Maka dari itu, Rycko menilai strategi baru yang dilakukan kelompok teroris ini perlu diwaspadai masyarakat. Sebab, para kelompok teroris itu tidak hanya menyebarkan paham atau ideologi radikal saja melainkan turut melakukan rekrutmen hingga penggalangan dana untuk operasional dan aksi terorisme.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024