Danpuspom TNI Sebut Panglima Kecewa Masih Ada Korupsi di Lingkungan TNI

Danpuspom TNI Marsekal Muda Agung Handoko di Gedung KPK
Sumber :
  • VIVA/Zendy

Jakarta – Komandan Puspom (Danpuspom) TNI Marsekal Muda Agung Handoko mengatakan bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono merasa kecewa karena di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih terjadi tindak pidana korupsi.

2.000 Lebih Aparat Gabungan Diterjunkan Kawal Reuni Akbar Persaudaran Alumni 212

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi senyap kepada Koorsmin Kabasarnas RI Letkol Afri Budi Cahyanto di kawasan Cilangkap pada Selasa 25 Juli 2023 sekira pukul 14.00 WIB.

"Yang perlu saya tegaskan di sini bahwa terus terang dengan adanya kejadian tangkap tangan ini khususnya, Panglima sangat kecewa. Kecewa karena kenapa korupsi masih terjadi di lingkungan TNI," ujar Agung Handoko di gedung merah putih KPK, Jumat 28 Juli 2023.

Nasdem Tolak Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Barang Bukti OTT KPK Basarnas

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Agung menjelaskan, Laksamana Yudo Margono sangat komitmen untuk memberantas kasus korupsi

Guyonan Prabowo ke Panglima TNI: Pakai Pakaian Preman, Kelihatan Kayak Bankir

Ia pun menyebutkan akan menuntaskan secara transparan kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi (HA) dan Afri Budi Cahyanto.

"Dalam proses penyelesaian untuk prajurit TNI yang terlibat dalam permasalahan ini, kita tim penyidik, aparat penegakan hukum di lingkungan TNI akan melaksanakannya dengan transparan," kata Agung.

Sebelumnya, Markas Besar (Mabes) TNI menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 28 Juli 2023. Kedatangan tersebut guna menanyakan soal barang bukti berupa uang saat operasi senyap terhadap Koorsmin Kabasarnas Letkol Afri Budi Cahyanto.

Berdasarkan pantauan di KPK, Komandan Puspom (Danpuspom) TNI Marsekal Muda Agung Handoko bersama dengan rombongan Mabes TNI datang di gedung merah putih sekira pukul 14.40 WIB.

Dalam hal itu, Agung membenarkan bahwa kedatangannya ke gedung merah putih KPK itu guna menanyakan soal barang bukti Afri Budi Cahyanto terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan alat deteksi korban reruntuhan.

"Iya [mau koordinasi soal barang bukti]. Kita mau menyelesaikan," kata Agung kepada wartawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya